Pencemaran Air Bawah Tanah

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Beberapa permasalahan terkait penyediaan informasi air bawah tanah adalah :

  1. Belum adanya informasi terbaru tentang sebaran dan karateristik akuifer air bawah tanah yang ada di suatu kawasan;
  2. Minimnya data tentang kondisi akuifer dan arah aliran air bawah tanah;
  3. Belum adanya data volume dan neraca air bawah tanah yang akurat, yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan suatu wilayah; dan
  4. Belum maksimalnya implementasi peraturan peraturan terkait pemanfaatan air bawah tanah.

Referensi:

Telford. W.M.., Sheriff, R.E., Geldart, L.P., “Applied Geophysics”, 2nd ed. New York, Cambridge University Press. 1990.

De Silva, F. J., Essentials of Ion Exchange, 25th Annual WQA Conference March, 1999.

Author: Muh.Ahsan

Geoscience application specialist, technical evangelist, music lover, movie buff, and active blogger.

Tinggalkan Tanggapan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.