Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur di kantor karena memang sistem di kantor menerapkan lima hari kerja. Hari Minggu kali ini saya sempatkan untuk bersilaturahim ke tempat saudara di daerah Bandung Timur (agak Selatan) dan sejenak ngabuburit di halaman masjid raya Bandung.
Setelah dari tempat saudara di daerah Sanggarhurip saya naik angkot ke Alun-Alun Bandung. Agak sedikit bingung ketika saya sampai di Alun-Alun. Sedikitnya yang saya lihat ada dua tanah lapang. Satu tempat sepi dan ditutup portal, sedangkan satu lagi sangat ramai. Menurut pak supir angkot, yang ramai itulah Alun-Alun. Saya ke arah keramaian dan ternyata itu (menurut saya) adalah halaman masjid raya Bandung. Meski sedikit “agak nyambung” dengan konsep alun-alun, tapi memang agak janggal dan berbeda dengan alun-alun di daerah Magelang maupun Jogja. Tidak ada pohon beringin di tengah alun-alun. Kesamaannya adalah dikelilingi tempat ibadah, pasar, dan kantor polisi.
Sore itu memang menjelang buka puasa, biasanya dimanapun alun-alunnya kalau menjelang buka puasa pasti ramai. Apalagi karena (menurut saya) alun-alun Bandung ini adalah halaman masjid, wajar sekali kalau ramai. Sayang sekali kebersihannya kurang terjaga (padahal halaman masjid). Banyak tempat duduk (public space) merupakan salah satu kelebihan dari halaman masjid ini.
Masjid Raya Bandung memiliki halaman yang luas, memiliki public space yang sudah lumayan baik, dan bisa menjadi tempat alternatif untuk menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa.
* foto lainnya nyusul.