Kekar-nya Geologi

Pengukuran kekar pada suatu daerah digunakan untuk menentukan arah gaya. Dalam hal ini penentuan gaya dapat digunakan untuk menentukan arah pergerakan batuan, untuk membantu dalam interpretasi sesar dan lipatan suatu daerah.

Pergerakan lempeng tektonik menimbulkan adanya gaya pada zona subduksi. Sebelum terjadi sesar ataupun lipatan biasanya terbentuk kekar, sehingga kita dapat menentukan arah gaya yang bekerja pada suatu daerah, selanjutnya kita dapat mengetahui arah penunjaman lempeng tektonik.

Misal sepanjang pantai selatan pulau Jawa. Di sepanjang pantai selatan pulau Jawa terdapat banyak singkapan geologi baik berupa zona sesar, zona lipatan, maupun kekar. Hal ini mengindikasikan ada suatu gaya yang besar yang menyebabkan adanya singkapan. Pengukuran kekar digunakan sebagai salah satu cara untuk menentukan arah gaya, selanjutnya dengan dapat ditentukannya arah gaya, kita dapat memperkirakan asal gaya. Di sepanjang pantai selatan sebagian besar arah gaya adalah utara-selatan. Dengan begitu kita dapat memperkirakan bahwa asal gaya berasal dari utara atau selatan. Dengan menambahkan bukti-bukti lain, misal di sepanjang pulau jawa terdapat deretan gunung api yang mengarah barat-timur, pulau jawa sering terjadi gempa tektonik, dan beberapa bukti lain, dapat disimpulkan di sekitar pulau Jawa terdapat zona penunjaman (subduction zone) yang mengarah utara-selatan.

Analisis kekar juga bisa digunakan untuk menentukan arah gaya pada zona lipatan jika ditemukan kekar-kekar berpasangan pada titik kelengkungan maksimum (hinge).

Pada lipatan antiklin gaya pembentuk lipatan berlawanan arah terhadap gaya pembentuk kekar (kekar 1). Pada lipatan sinklin gaya pembentuk lipatan searah dengan arah gaya pembentuk kekar (kekar 2).

Kekar 1 dapat terbentuk pada kelengkungan maksimum (hinge) lipatan antiklin karena pada puncak kelengkungan, sebagian kecil batuan (yang berada pada hinge) mengalami peregangan (elastisitas). Arah gaya kekar akibat peregangan berlawanan terhadap arah gaya pembentuk lipatan. Kekar 2 dapat terbentuk pada kelengkungan maksimum (hinge) lipatan sinklin karena pada puncak kelengkungan, sebagian kecil batuan (yang berada pada hinge) mengalami kompresi (penekanan). Arah gaya pembentuk kekar searah dengan gaya pembentuk lipatan.