Saya adalah pengguna fanatik ponsel Nokia. Ponsel pertama saya Nokia 3315, kemudian Nokia 3100, dilanjutkan Nokia C6, Nokia C1-01, Nokia Lumia 625, dan sekarang Nokia Lumia 930. Sesekali memang saya pernah menggunakan ponsel Samsung N620, Sony Ericsson T100, dan Siemens M55. Namun, secara keseluruhan saya tidak pernah meninggalkan Nokia. Ponsel Samsung, Sony Ericsson, dan Siemens merupakan gawai cadangan.
Tahun 2004, pertama kali saya memiliki ponsel adalah masa-masa keemasan Nokia di Indonesia. Masa-masa keemasan ini berlanjut hingga tahun 2010 saat kemudian kejayaan Nokia mulai surut dengan hadirnya ponsel pintar Android. Nokia mengalami perkembangan teknologi signifikan ketika memasuki ponsel pintar berbasis Symbian dan kehadiran kamera ponsel. Tahun 2010, ketika kans Symbian mulai melemah, Nokia menjajaki penggunaan sistem operasi Windows Phone di jajaran ponsel pintarnya. Desain perangkat Lumia 800 –ponsel Windows Phone pertama Nokia– adalah ponsel “saduran” dari Nokia N8 –ponsel berbasis sistem Symbian-. Kenyataannya, Windows Phone tidak cukup kuat untuk membentengi Nokia dari gempuran ponsel berbasis Android.
Keunggulan kamera adalah kunci kebangkitan Nokia menghadapi gempuran Android yang baru disadari di kemudian hari. Teknologi PureView dan Lumia Camera menjadi counter attack Nokia dalam menghadapi lawan-lawannya, sekaligus menjadi jalan promosi gratis bagi Microsoft yang turut menyematkan Windows Phone dalam jajaran Nokia Lumia. Meski muncul optimisme kebangkitan Nokia, pada akhirnya Nokia tetap melepas hajat pengembangan ponselnya ke Microsoft.
Nokia Mobile Division kini berganti baju menjadi Microsoft Devices –kemudian menjadi Microsoft Mobility– meski sebenarnya untuk satu tahun pertama masih terasa nuansa Nokia di dalamnya. Pengembangan Microsoft Devices pun menjadi lebih fokus pada perangkat lunak dan sistem operasi untuk jajaran ponsel Lumia.
Meski tidak terlalu banyak “kreasi” Microsoft Mobility untuk jajaran Lumia di sisi perangkat keras ponsel, tetapi dari sisi perangkat lunak Microsoft menghadirkan perkembangan signifikan untuk sistem operasi Windows Phone yang tentu saja berimbas ke jajaran ponsel Lumia. Microsoft menghadirkan teknologi yang belum pernah dihadirkan di sistem operasi lain sembari melengkapi teknologi yang telah teraplikasikan di sistem lain pada Windows Phone yang dikembangkannya.
Keunggulan PureView dan Lumia Camera masih menjadi andalan Microsoft Mobility dalam penjualan ponselnya. Ditambah lagi dengan kemampuan Windows 10 for Mobile yang mulai menjadi bahan pembicaraan berkat kehadiran Continuum yang mampu menjadikan ponsel layaknya komputer desktop. Lumia dengan Windows Phone selalu tampil berbeda dari ponsel bersistem operasi lain. Sebut saja untuk desain tampilan sistem operasi Android dan iOS yang grid base icon pada home screen maupun menu aplikasi kini mulai terasa sebagai “masa lalu”. Tentu bukan itu saja yang menjadikan Windows Phone berbeda.
Mengikuti perkembangan Nokia, Microsoft, Windows Phone, dan Lumia adalah sesuatu yang menarik bagi saya sebagai pengguna ponsel Nokia sejak pertama.