Setiap Batu Punya Cerita: Karang Sambung 2

Melanjutkan tulisan mengenai Karangsambung, kali ini saya akan sedikit bercerita mengenai keberadaan Kali Lukula sebagai “penghubung” antar jaman. Umur batuan Karangsambung yang tersingkap di permukaan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu jaman pra-tersier dan jaman tersier. Tentunya hal ini adalah sesuatu yang menarik karena “beda jaman” tetapi berdampingan. Seharusnya pada kondisi normal batuan pra-tersier berada di bawah batuan tersier.

Deformasi bisa jadi sebagai alasan mengapa “beda generasi” bisa hidup berdampingan. Yang saya maksud dengan deformasi sebagai pengangkatan atau penurunan perlapisan. Jika diterapkan pada kondisi di Karangsambung.

Kemungkinannya adalah “kompleks” batuan pra-tersier mengalami pengangkatan, selanjutnya batuan tersier mengalami sesar turun sehingga batuan pra-tersier berdampingan dengan batuan tersier. Hal ini sangat mungkin terjadi jika pada kompleks batuan diatasnya (tersier) juga terkena imbas pengangkatan batuan pra-tersier. Tetapi perlu pembuktian dengan melihat kesamaan orientasi kemiringan bidang (keselarasan) pada batuan pra-tersier dengan batuan tersier.

Lukula adalah batas penghubung antara pra-tersier dengan tersier, Lukula merupakan zona sesar besar yang sebagian besar dari sisi-sisi sungai merupakan zona hancuran sesar. Artinya sisa-sisa dari gesek-menggesek antara pra-tersier dan tersier bisa ditemukan sepanjang zona sesar sungai Lukula.

Author: Muh.Ahsan

Geoscience application specialist, technical evangelist, music lover, movie buff, and active blogger.

Tinggalkan Tanggapan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.