Intrusi air laut adalah naiknya batas antara air tanah dengan air laut ke arah daratan. Intrusi air laut diakibatkan tekanan air tanah yang lebih kecil dibandingkan tekanan air laut pada kedalaman yang sama. Perbedaan tekanan ini menyebabkan batas antara air tanah dan air laut naik ke daratan. Dalam kondisi normal (tidak ada gangguan tekanan), air laut sudah mengintrusi ke daratan karena massa jenis air laut yang lebih besar dibandingkan dengan air tanah. Namun bila tekanan air tanah turun dapat menyebabkan intrusi air laut ke daratan semakin jauh ke arah daratan.
Perbedaan mendasar antara air laut dengan air tanah adalah keberadaan NaCl yang terlarut dalam air laut membentuk ion-ion Na dan Cl. Keberadaan ion-ion bebas ini sangat mempengaruhi sifat kelistrikan dari air laut, Keberadaan ion-ion bebas menyebabkan pergerakan elektron dalam larutan semakin mudah yang secara langsung berkorelasi dengan konduktivitasnya yang meningkat atau resistivitasnya yang menurun.
Secara fisis dapat dibedakan nilai resistivitas air tanah berkisar antara 10 Ωm hingga 100 Ωm, sedangkan nilai resistivitas air laut lebih kecil yaitu berkisar antara 1 Ωm sampai 10 Ωm.
Metode geofisika yang dapat digunakan untuk memonitoring batas-batas intrusi air laut adalah metode-metode yang bekerja berdasarkan sifat kelistrikan, salah satu metode yang dapat digunakan adalah VES (sounding resistivity). Geolistrik sounding merupakan pemetaan 1D secara vertikal yang menghasilkan profil nilai resistivitas pada kedalaman tertentu. Peta profil ini dapat digunakan untuk menganalisa keberadaan air tanah dan air laut mengingat perbedaan nilai resistivitas air tanah dan air laut cukup besar.