Banyak pengguna Windows yang sudah cukup familiar dan mengerti kalau Windows 7 memiliki solusi backup windows yang sangat baik. Salah satu manfaat didalamnya memungkinkan bagi pengguna untuk membuat apa yang disebut system image dari komputer. Secara sederhana, system image adalah duplikasi dari harddisk dalam komputer sehingga memungkinkan untuk melakukan restore komputer ke keadaan sebelumnya, yaitu mengembalikan kondisi sistem komputer sehingga persis seperti sesaat sebelum pembuatan system image.
Kebanyakan laptop dijual dengan harddisk tunggal dengan kapasitas tertentu. Tentu saja ada yang sudah merasa cukup dengan kapasitas harddisk yang dimiliki, tetapi tidak sedikit juga yang merasa kapasitas harddisknya terlalu kecil. Saya memiliki laptop workstation Dell Precission M6600 (Intel Core i7 2720QM, Nvidia Quadro 3000M, RAM 8GB – upgraded) dengan kapasitas harddisk bawaan 320 GB dan hanya saya buat satu partisi drive C saja (satu buah partisi). Dengan mempertimbangkan kebutuhan kapasitas besar dan kecepatan untuk partisi sistem, kapasitas ini saya rasa kurang sehingga perlu melakukan upgrade kapasitas harddisk laptop. Tentu saja saya tidak mau kehilangan lisensi OEM Windows 7 Professional yang sudah disertakan dalam laptop. Saya perlu melakukan penggantian harddisk dengan kapasitas yang lebih besar, yaitu 500 GB (Seagate Momentus XT hybrid).
Langkah pertama yang saya lakukan adalah meminjam harddisk dengan kapasitas minimal 320GB (dalam hal ini saya menggunakan harddisk eksternal 1 TB). Buat “system image” menggunakan fungsi backup and restore, melalui start menu ketikkan backup sehingga muncul pilihan backup and restore.
Klik Backup and Restore, selanjutnya pilih di sisi kiri atas create a system image.
Selanjutnya akan muncul pilihan tempat untuk menyimpan system image. Sebagai contoh saya menyimpan system image di harddisk yang saya beri nama SOLIDEARTH. Anda bisa menyimpannya di drive yang lain (asal mencukupi) atau bisa juga disimpan ke dalam DVD, Hal yang perlu dipertimbangkan jika ingin menyimpan system image dalam DVD adalah kapasitas satu buah DVD-R biasanya hanya 4,7GB sedangkan data-data dan file dalam sistem seringkali lebih dari 120GB sehingga bila ingin tetap menggunakan DVD pasti akan memerlukan sangat banyak keping DVD. Setelah memilih harddisk untuk backup, klik Next.
Pada step berikutnya akan muncul pilihan drive (partisi) yang akan dipertahankan, karena saya hanya membuat satu buah partisi dalam laptop maka yang akan muncul hanya partisi System (C) dan System Reserved. Klik Start backup.
Proses pembuatan system image akan berlangsung otomatis, jika isi dari partisi System (C) cukup besar maka waktu yang diperlukan dalam pembuatan system image cukup lama, misal pada partisi System (C) laptop saya mencapai 287 GB maka akan memerlukan waktu lebih dari satu jam untuk membuat system image. Setelah selesai proses pembuatan system image akan muncul pilihan untuk membuat System Repair Disc, sebaiknya juga dibuat system repair disc (untuk bootable disc saat restore ke harddisk yang baru). Siapkan CD atau DVD kosong di dalam DVD/CD-RW Drive kemudian klik Create disc.
Dalam proses ini, sistem akan membuat satu buah bootable disc yang nantinya diperlukan pada saat memasukkan file dan boot ke dalam harddisk yang baru.
Setelah proses ini selesai selanjutnya matikan laptop, lepas kabel charger dan baterai, buka dan ganti harddisk yang lama dengan harddisk yang baru. Saya mengganti harddisk bawaan dari laptop Dell Precission M6600 (kapasitas 320GB-5200RPM) dengan harddisk baru Seagate Momentus XT Hybrid (kapasitas 500GB-7200RPM). Selanjutnya setelah semua terpasang kembali, nyalakan laptop. Masuk ke BIOS, ubah setting first boot BIOS ke DVD-Drive. Masukkan DVD/CD System repair disc yang telah dibuat tadi dan pasang eksternal harddisk berisi system image (dalam hal ini adalah harddisk yang diberi nama SOLIDEARTH) ke USB laptop. Lakukan startup sehingga muncul pilihan boot dari CD/DVD drive. Tunggu hingga muncul window System Recovery. Jika system image dari harddisk berisi backup tidak muncul, pilih saja Restore your computer using a system image that you created earlier. Selanjutnya klik Next.
Pada window berikutnya akan muncul pilihan system image yang akan digunakan untuk restore. Pastikan system image yang tersimpan dari eksternal harddisk (SOLIDEARTH) muncul. Setelah semua terbaca dengan benar, klik Next.
Proses selanjutnya sistem akan melakukan restorasi (pengkopian) isi file system dari system image ke harddisk internal baru. Proses ini memerlukan waktu cukup lama, meski tidak lebih lama daripada proses pembuatan system image.
Setelah semua selesai, sistem akan restart, pastikan kali ini boot pertama dari harddisk (lakukan pengubahan melalui BIOS). Proses pemindahan sistem dari harddisk lama ke harddisk baru telah selesai.
Meski sistem telah pindah ke harddisk yang baru bukan berarti proses ini sudah benar-benar selesai. Perlu satu proses lagi supaya harddisk benar-benar termanfaatkan secara penuh.
Secara default, partisi yang dibuat oleh system restore ke dalam harddisk yang baru adalah sama dengan partisi pada harddisk sebelumnya (dalam hal ini adalah 320GB), masih ada unallocated sebesar 180GB. Untuk memperbesar ukuran partisi ini masuklah ke disk management, caranya dengan melalui start menu ketikkan partition. Pilih Create and format harddisk partitions. Pada Disk 0 drive (C) klik kanan kemudian pilih Extend Volume.
Ikuti perintah dan opsi yang ada secara default. Jika semuanya dilakukan dengan benar maka partisi C akan menjadi lebih besar.