Alhamdulillah kemarin hari Kamis sebelum lebaran keturutan punya laptop baru. Sebelumnya sih memang saya sudah pake laptop Acer 4520 tapi nge-share teman saya. Hari sebelumnya saya sudah mbingungi antara beli PC Desktop atau laptop. Budget saya hanya sekitar enam jutaan.
PC Desktop termasuk saya pertimbangkan karena dengan budget segitu udah bisa pake Core 2 Quad Q9550 (dengan sistem seimbang dan powerfull), tapi untuk masalah mobilitasnya jadi berkurang. Sedangkan pada kisaran harga 5-6 juta untuk laptop baru dapet low-end laptop, tapi saya lebih reffers ke laptop karena saya lebih banyak mobilitasnya.
Sekarang di pilihan laptop sendiri saya juga kebingungan karena lumayan banyak pilihan. Tapi patokan saya yang utama adalah prosessor harus support untuk OS yang 64bit, selain itu VGA yang integrated pake VGA-nya ATI atau NVIDIA (gak mau pake VGA Intel).
Pertama cari laptop dengan harga di bawah 6 juta. Selanjutnya dari list saya pilih laptop dengan prosesor arsitektur 64bit. Untuk kelas prosesor dua inti dari AMD hamipr semua support 64bit sedangkan dari Intel mulai dari kelas Core 2 Duo (dual core kebanyakan 32bit). Setelah dapat list (masih lumayan banyak), selanjutnya memperhatikan VGA integrated-nya. Ternyata hampir semua laptop dengan kriteria ini berprosesor AMD, entah itu Turion64 X2 (TL series), Athlon X2 (QL series), maupun Turion X2 (RM series).
Pilihan saya ada diantara Acer 4535, Toshiba L305D-S5930, dan Toshiba L300D-044, Compaq CQ40-416AU, Compaq 515. Untuk Acer 4535 harga mendekati 6 juta, saya nanti gak bisa upgrade RAM ama beli tas notebook. Toshiba, keduanya ukurannya 15” inch (gede banget). Pilihan pun tinggal antara CQ40-416AU dan CQ515. Agak bingung memang, keduanya memiliki VGA yang sama ATI HD3200. Prosesor keduanya (RM75 dan QL-64) sama sama pake sumber daya 35 watt, L2 cache sama-sama 1000KB, tidak ada fitur virtualization. Yang membedakan clock speed (RM75 2,2GHz, QL64 2,1GHz) sisanya mungkin masalah cooling system dimana QL64 memiliki panas yang sedikit berlebih (tapi bagi saya tidak begitu masalah). Harddisk CQ515 lebih kecil (tidak terlalu masalah karena 250GB sudah termasuk besar bagi saya). Resolusi LCD dimana CQ515 sedikit lebih besar (1366 x 768) dibanding CQ40 (1280 x 800).
Akhirnya saya memutuskan memilih CQ515 karena dengan harga yang lebih murah (Rp 4.900.000,00) dibanding CQ40-416TU (Rp 5.650.000,00), saya bisa sekalian upgrade RAM. Untuk RAM saya menambah sekitar 400 ribu biar bisa 4GB (Adata PC6400 dual chanel). Total pengeluaran untuk beli laptop (thok) sebesar Rp 5.300.000,00. Sistem ini sudah termasuk ideal (dan sip) untuk laptop low-end dan saya merekomendasikan sistem seperti ini untuk anda yang memiliki dana terbatas tapi pengen punya laptop yang bisa bersaing.
Untuk menyamakan harga dengan CQ40-416AU, hitunglah anda upgrade harddisk (WDC 500GB), harganya akan menjadi sekitar Rp 5.700.000,00 (karena harus nambah sekitar 400 ribu lagi).
Sekedar membandingkan, laptop teman kost sebelah saya yang memakai CQ40-416AU saat test Windows Experience Index (menggunakan Windows7) hanya mencapai 3,4 dari skala 1,0-7,9 sedangkan laptop saya CQ515 (upgraded) mencapai 3,9 skala yang sama (lumayan lah untuk harga 5,7jt platform AMD). Saya belum membandingkan dengan software semacam 3DMark dll.
Kalau anda diberi dua pilihan pada kisaran harga 5,7 juta antara CQ40-416AU dan CQ515 (yang sudah upgraded), mana yang anda pilih?
*harga merupakan harga tanggal 17 September 2009, dapat berbeda tergantung tempat dan waktu pembelian.