Saya memiliki sebuah persoalan matematika yang menurut saya aneh. Sebelumnya mohon maaf kalau sedulur-sedulur semua akan bingung menghadapi kasus seperti ini. Jadi langsung saja ke TKP.
Minggu pagi yang cerah Upin, Ipin, Unyil dan Ponang jalan-jalan ke sekitar Alun-Alun Kota Magelang. Nah pas sampai di Ringin Tengah Alun-alun, mereka berempat melihat ada orang jualan bola sepak. Karena kepengen, mereka pun akhirnya memutuskan untuk bersama-sama urunan buat beli bola itu. Upin, Ipin dan Unyil mereka urunan masing-masing Rp 1.000,00 tetapi Ponang karena tidak disangoni sama bapaknya akhirnya tidak ikut urunan. Jadi uang yang terkumpul sekarang adalah Rp 3.000,00.
Selanjutnya karena Ponang tidak urunan, diputuskanlah bahwa yang beli bola adalah Ponang. Menurut pengakuan Ponang, harga bola sepak yang baru saja dia beli adalah Rp 2.500,00 jadi uangnya sisa Rp 500,00.
Wah ini enaknya diapain ini uang Rp 500,00. Diputuskanlah uang tersebut dikembalikan kepada masing-masing anak. Upin, Ipin, dan Unyil masing-masing mendapatkan Rp 100,00 sedangkan Ponang mendapat bagian Rp 200,00.
Jadi gampangnya si Upin, Ipin, dan Unyil masing-masing kan urunan Rp 900,00 (dari Rp 1.000,00 dikembalikan Rp 100,00). Sedangkan si Ponang dapat Rp 200,00 sebagai uang lelah sudah bersedia membeli bola. Sekarang mari kita hitung. Upin, Ipin, dan Unyil masing-masing urunan Rp 900,00 jadi totalnya ada Rp 2.700,00 ( dari Rp 900,00 x 3) selanjutnya ditambah uang yang buat Ponang Rp 200,00. Jumlahnya Rp 2.700,00 + Rp 200,00 = Rp 2.900,00
Lha kok cuma ada Rp 2.900,00 padahal kan harusnya uang yang terkumpul ada Rp 3.000,00. Uang yang Rp 100,00 hilang kemana? Kalau Ponang yang nyembunyiin kan gak mungkin wong harga bola Rp 2.500,00 dan jelas kembaliannya Rp 500,00. Apalagi Ponang itu kan anaknya jujur dan dapat dipercaya. Ponang seorang anak yang rela menolong dan laba. Ya meskipun teman-temannya itu tau kalau Ponang tidak pernah disangoni sama bapaknya.
Maka mereka berempat bingung berkeliling alun-alun untuk mencari uang Rp 100,00 yang hilang. Mencari uang Rp 100,00 itu hingga sore hari, dan masih belum ketemu juga.
Hayo coba siapa yang mau bantu cari. Kemana hilangnya uang Rp 100,00 itu?
Mungkin bapaknya Ponang mau ikut bantu cari….