Museum Gunung Merapi

Museum Gunung Merapi merupakan salah satu museum yang terletak di seputaran Merapi. Selain Museum Gunung Merapi ada beberapa museum lain yang berada di sekitaran Merapi. Museum Gunung Merapi menyimpan berbagai koleksi yang mengisahkan interaksi antara manusia dengan gunung Merapi selama berabad-abad lamanya. Selain koleksi mengenai gunung Merapi, ada satu blok di sisi timur sebagai “education area” yang berisi informasi dan berbagai pengetahuan seputar kegunungapian.

Indrayanti-Siung Rock’in Night

Pantai Indrayanti dan pantai Siung adalah dua pantai yang letaknya agak saling berjauhan. Kedua pantai ini terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Menikmati senja di pantai Indrayanti dan fajar di pantai Siung menjadi pilihan menarik karena keindahannya.

Penikmat senja dan fajar, bersama kawan di sekelilingnya

Photo by : Septian Dwi Wijaya, Reza Imam Malik, Arief Purwa Adi, Merza Annas, dkk.

Sekarlangit

Sekar Langit yang secara harifah diartikan bunga kahayangan merupakan nama sebuah air terjun di Desa Telogorejo, Grabag, Magelang. Sekar Langit dipercaya warga sebagai tempat kisah kejadian legenda terkenal Joko Tarub, seorang pemuda yang iseng menyembunyikan selendang bidadari di air terjun. Bagi warga Grabag, nama Sekar Langit bukan nama yang asing lagi. Sebuah tempat wisata alam air terjun yang indah tetapi penuh dengan cerita dan mitos. Konon air terjun Sekar Langit selalu meminta “jatah” korban setiap dua tahun sekali. Entah bagaimana kebenaran dan prosesnya, pada kenyataan dari dulu memang setiap dua tahun banjir di Sekar Langit menelan korban jiwa.

Ketika dibenturkan dengan ranah sains memang dapat dipahami kedatangan banjir di Sekar Langit sulit diprediksi karena sumber mata air yang posisinya di balik dua gunung. Artinya pengunjung tidak pernah tahu bagaimana cuaca di sekitar sumber air Sekar Langit. Saat hujan deras di sekitar sumber mata air belum tentu di Sekar Langit juga hujan, bahkan bisa jadi cuaca sangat cerah. Wisatawan yang tidak berhati-hati bisa saja tak menyadari banjir datang dan terhanyut bersama banjir yang datang tiba-tiba tanpa diketahui. Namun untuk hitungan dua tahun sekali tentu masih belum bisa dilogiskan dalam ranah sains. Intinya adalah kewaspadaan saat berada di air terjun Sekar Langit. Dari kondisi seperti inilah kemudian muncul pilihan yang baik untuk berkunjung ke Sekar Langit adalah saat musim kemarau.

Di luar segala cerita mistis yang hadir, Sekar Langit merupakan air terjun yang sangat indah. Meski tidak seterkenal Sri Gethuk atau Tawang Mangu, namun air terjun ini dapat dijadikan pilihan jika berlibur ke Magelang. Setidaknya terdapat beberapa lokasi wisata yang berdekatan dengan Sekar Langit misal Telaga Bleder, Candi Umbul, Makam Sunan Geseng, Gunung Mang Li, dan beberapa lokasi wisata sekitar Grabag. Dari segi lokasi, Sekar Langit tak jauh dari jalur alternatif Magelang-Semarang via Grabag.

Curug Sekar Langit memiliki ketinggian luncuran air sekitar 30 meter yang selanjutnya air di telaga Sekar Langit bermuara di pantai selatan melalui Kali Elo dan Kali Progo. Air yang cukup jernih dan selalu mengalir meski musim kemarau merupakan salah satu kelebihan dari Sekar Langit. Untuk menuju lokasi air terjun, wisatawan harus berjalan kaki sekitar satu kilometer dari lokasi parkir. Tiket masuk menuju air terjun cukup dengan Rp 2.500,00 per orang. Perjalanan dapat ditempuh dengan mobil atau sepeda motor. Tempat wisata Sekar Langit belum terlalu banyak berkembang demi mempertahankan keasliannya. Hanya beberapa bagian jalan setapak menuju Sekar Langit telah diperbaiki untuk mempermudah pejalan kaki. Fasilitas yang masih perlu disediakan di sekitar air terjun diantaranya toilet, gazebo, taman, dan beberapa fasilitas standar lain untuk daerah wisata alam.

Dari sisi geologi, batuan di Sekar Langit didominasi oleh batuan beku intermediate. Sebagian besar telah banyak terlapukkan, bahkan sebagian telah longsor tererosi dan terbawa aliran sungai. Bencana longsor merupakan ancaman utama di sekitar air terjun karena kondisi batuan yang sudah lapuk. Masih banyak ditemukan batuan-batuan besar di sepanjang aliran sungai.

Candimulyo

Candimulyo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Candimulyo dengan luas sekitar 4.695 Ha terletak di sekitar lereng gunung Merbabu. Profil topografi Candimulyo berupa lereng, punggungan, dan lembah sungai muda. Jika dipetakan, Kecamatan Candimulyo terdiri dari 19 desa yaitu Candimulyo, Surojoyo, Sidomulyo, Mejing, Tembelang, Tempursari, Surodadi, Purworejo, Kebonrejo, Kembaran, Trenten, Bateh, Giyanti, Podosoko, Sonorejo, Tampir Kulon, Tampir Wetan, Tegalsari, dan Tempak. Desa Candimulyo merupakan ibu kota Kecamatan Candimulyo.

Sektor pertanian menjadi andalan utama perekonomian Candimulyo meski sebagian lahan persawahan merupakan lahan tadah udan. Tampir Wetan dan Tampir Kulon adalah dua desa yang dapat diandalkan dalam hal produksi padi karena sudah berkecukupan air dengan saluran irigasinya. Padi-padian jelas bukanlah tanaman yang dijadikan tumpuan utama di area selain Tampir Wetan dan Tampir Kulon karena kondisinya berupa lahan tadah udan. Tanaman semacam ketela, jagung, tebu, dan tanaman-tanaman yang tidak membutuhkan air banyak semacam itulah yang dapat diandalkan di sebagian besar area persawahan. Candimulyo adalah daerah dengan hasil pertanian ketela yang sangat terkenal di Magelang. Lahan perkebunan didominasi tanaman durian dan salak. Durian dari Candimulyo cukup terkenal di sekitar Magelang karena ukurannya yang besar, daging buah yang tebal, dan biji durian yang kecil. Kadar alkohol pada daging buah yang agak tinggi menyebabkan rasa agak pahit, durian jenis ini yang dicari orang ketika mencari durian di Candimulyo. Salak pondoh di daerah Candimulyo jumlahnya tidak terlalu banyak, meski rasanya lumayan tetapi masih belum bisa menandingi salak super dari daerah Srumbung dan Turi. Petani salak memilih memanen salak sebelum salak terlalu matang karena saat salak terlalu matang rasanya menjadi terlalu manis.

Hasil bumi Candimulyo sebagian dijual di luar daerah, sebagian lagi diolah menjadi makanan ringan yang dijual dalam bentuk kemasan. Khusus ketela, Candimulyo adalah spesialis Pothil. Jenis makanan ringan ini tidak ditemukan di daerah lain. Pothil hanya di produksi di Candimulyo dalam satuan industri rumah tangga kecil dengan jumlah produksi harian yang tidak terlalu banyak. Proses produksi yang tidak dapat diotomatisasi dan harus secara manual dengan tenaga manusia menyebabkan tingkat produksi tidak dapat ditingkatkan ke level yang lebih tinggi. Di beberapa tempat sudah ada yang mencoba menggunakan bantuan mesih tetapi dari segi rasa sangat berbeda dari pothil sebenarnya. Pothil yang dibuat menggunakan mesin pun harga jualnya jauh lebih murah dibandingkan pothil buatan manual dengan tangan-tangan manusia.

Selain sektor pertanian, bidang pekerjaan lain yang banyak digeluti oleh warga adalah usaha jasa transportasi dan perdagangan. Untuk masalah transportasi menuju dan dari Candimulyo bukan masalah sulit karena sudah sejak dulu jalan-jalan di Candimulyo sudah dapat diakses dengan moda transportasi angkutan umum yang ada. Meski kualitas jalannya belum terlalu bagus, setidaknya sudah layak untuk sekedar mengangkut hasil bumi ke pasar Magelang dan pasar Tegalrejo.

Pasar Magelang dan pasar Tegalrejo masih menjadi tujuan utama para pedagang dari candimulyo untuk menjual hasil bumi dan belanja kebutuhan karena Candimulyo tidak memiliki pasar besar. Di candimulyo hanya ada pasar Tegalsari, satu pasar kecil yang hanya ramai pada hari pasaran tertentu. Artinya pasar di Candimulyo hanya dibuka lima hari sekali. Tentu pasar musiman semacam ini tidak dapat diandalkan dan dijadikan tumpuan utama penggerak perekonomian Candimulyo. Pasar merupakan keperluan mendesak yang dibutuhkan oleh warga Candimulyo.

Pantai Ngobaran, Keberagaman di Pantai Selatan

Gunung Kidul cukup dikenal atas kekayaan pantai-pantai wisata yang indah di sisi Selatan. Ya, Gunung Kidul memang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia di bagian Selatan. Ombak yang cukup besar dan angin yang terkadang sangat kencang menjadi berkah tetapi tetap harus diwaspadai. Dari sederetan pantai yang membentang sepanjang bibir pantai Gunung Kidul, kompleks Pantai Ngobaran adalah salah satu pantai yang sangat berbeda dibandingkan kompleks pantai lainnya.

Ngobaran memang bukan tempat yang aman untuk bermain air laut. Namun, Ngobaran menawarkan keindahan deburan ombak dan suara hantaman ombak di tepi tebing. Bukan deburan ombak dan suaranya yang menjadi pemikat utama dari pantai ini. Keberadaan bangunan-bangunan peribadahan tepat di pinggir pantai adalah kelebihan utamanya. tentu sangat indah menikmati keindahan laut yang disandingkan dengan bangunan-bangunan dengan nilai seni tinggi.

Terdapat bangunan bercorak Hindu, Budha, Islam, Kristen, Katholik, dan bangunan Kejawen di pantai Ngobaran. Sementara masih dalam proses perencanaan pembangunan yaitu Klenteng. Seluruh bangunan yang saling berdampingan ini merefleksikan keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia dan keharmonisan dalam berinteraksi. Salah satu yang unik di Ngobaran adalah arah kiblat tempat peribadatan Islam menghadap arah Selatan. Tentu bukan berarti saat beribadah kiblatnya ke Selatan. Seluruh bangunan dibangun tepat di bibir pantai. Bahkan terdapat tempat peribadahan umat Hindu yang berada di ketinggian tepat di atas tebing.

Kalau mengidentikkan wisata pantai dengan pasir dan bermain air laut, tentu saja Ngobaran bukan pilihan. Turis tidak perlu merasa kecewa, tepat di samping pantai Ngobaran terdapat pantai kecil yang cukup aman untuk bermain air. Tak sampai berjarak kilometer, cukup melangkahkan kaki sejauh kira-kira 200 m terdapat pantai berpasir putih yang dapat dijadikan area bermain air laut. Tentu saja pantai ini merupakan obat yang menutupi kekecewaan atas kekurangan dari pantai Ngobaran. Karena jarak yang sedemikian dekat dari pantai Ngobaran, wisatawan banyak yang menganggap pantai ini masih dalam kompleks pantai Ngobaran.

Urusan kuliner, di pantai Ngobaran sudah terdapat warung-warung kecil yang dikelola warga sekitar Ngobaran. Bila tak puas, di sebelah pantai Ngobaran terdapat pantai Ngrenehan. Pantai Ngrenehan merupakan tempat pelelangan ikan bagi para nelayan yang baru saja pulang melaut, dan tentu saja terdapat warung-warung kecil yang menyajikan hasil olahan ikan segar.

Jika dihitung, terdapat tiga pantai yang saling berdekatan di sekitar Ngobaran. Ketiga pantai ini saling melengkapi dengan daya tarik utamanya adalah pantai Ngobaran. Pantai Ngobaran menyajikan filosofi keharmonisan dan keberagaman hidup di Indonesia dalam beragama dan menganut kepercayaan. Selain keindahan arsitektur bangunan peribadahan, tentu saja urusan wisata pantai tetap bisa dihadirkan di kompleks pantai Ngobaran. Bermain air bisa, kuliner bisa, dan obyek untuk potret eksotik banyak.