Code::Blocks IDE for C, C++, and Fortran

Code::Blocks IDE adalah software programming dibawah lisensi GNU General Public License version 3. Bisa diperoleh secara gratis di website-nya codeblocks.org. Default-nya Code::Blocks IDE tidak disertai compiler apapun, namun beberapa ada yang disertai dengan GCC compiler dan GDB debugger dari MinGw untuk pemrograman dalam bahasa C atau C++ bias diperoleh di Code::Blocks Sourceforge. Selain C/C++ ada juga Code::Blocks yang diperuntukkan untuk Fortran. Khusus untuk Fortran bisa diperoleh dari halaman FortranProject Googlecode.

Kelebihan dari IDE ini adalah open source dan bisa diperoleh secara gratis, bahkan kita bisa mengembangkan plug-in untuk menambah kemampuan dari Code::Blocks ini. Tampilan dari Code::Blocks juga sangat user friendly, ada semacam kemiripan dengan Visual Studio dengan keberadaan Project Explorer.

Selain keberadaan Project Explorer, ada kelebihan lain yaitu sembari kita menuliskan syntax, code::blocks memberikan syntax suggestion sehingga kalau terkadang kita lupa syntax dan fungsi-fungsi yang akan kita pakai, code::blocks bisa “mengingatkan”.

Secara garis besar Code::Blocks sudah sangat mencukupi untuk belajar pemrograman C, C++, juga Fortran. Dengan penambahan Plug-In bahkan bisa untuk bahasa pemrograman lainnya.

Playlist Tutorial C#

Dari sekian pengunjung website ini, ternyata ada beberapa orang yang mencari tutorial mengenai pemrograman C# Visual Studio. Memang saya pernah beberapa kali menulis tentang C# di website ini, tetapi untuk melengkapi tulisan-tulisan yang ada tentang C# berikut ini saya menyertakan playlist tentang belajar C#. Playlist ini merupakan susunan dari koleksi video dari TheNewBoston.

Button and TextBox Position Visual Studio Auto Arrange

For users working under visual studio, may you do not know how to make your window application form keep proportional on maximized and restored window. When you create a button on form window (by drag and drop), actually by default you make an absolute position of your button. While you run your application, its position keep on left on your window when you maximized your window or resize window. So, your application window look not well arrangement. This simple tutorial will show you how to make your tools like button and text box (also work for other tools) automatic arrange their position on maximize or resize window.

Kembali ke Floppy Disk

Berapa kapasitas simpan portable digital storage yang anda miliki? Seberapa besar ukuran fisiknya? Dengan adanya MicroSDHC, sekarang begitu mudah menyimpan data digital berukuran orde puluhan gigabyte dalam sebuah benda seukuran kuku jari kelingking kita. Sangat kecil, ringan, hemat energi, namun mudah hilang.

Ketika masih SMP saya masih mengalami portable media storage floppy disk berukuran 5,2 inch yang hanya bisa menyimpan tak lebih dari 1MB. ukurannya 100x lebih besar dari MicroSDHC, namun kapasitasnya bisa jadi 1000x lebih kecil dari MicroSDHC. Menjelang masuk SMA saya mulai memakai floppy disk yang 3,5 inch. Kapasitasnya dua kali lebih besar, yaitu 1,44MB. Biasanya saya gunakan untuk menyimpan dokumen word processor atau spreadshet ditambah bebrapa gambar resolusi kecil.

Masuk kelas 2 SMA beralih menggunakan flashdisk dengan kapasitas simpan 256MB buatan Kingston berwarna silver. saya gunakan hingga kuliah semester 1. Selanjutnya karena kebutuhan kapasitas media portable yang lebih besar saya membeli flashdisk berukuran 1GB dan satu buah MiniSD 512MB untuk handphone saya.

Sampai sekarang saya masih mengandalkan flashdisk untuk menyimpan dokumen digital. Meski dalam perkembangannya sekarang sudah banyak media simpan yang berkapasitas lebih besar semisal portable harddisk yang mampu menyimpan hingga kapasitas 2TB.

Berbeda dalam hal pemanfaatan, sepertinya akhir-akhir ini saya justru membutuhkan 3,5 inch floppy disk dalam hal pemindahan data dari instrumen geofisika yang saya gunakan, beserta kemampuan memanfaatkan DOS command untuk mengelola file-file.

Troubleshoot Plugin WordPress

Pernah suatu ketika anda menemukan plugin yang sangat menarik dan mestinya akan bagus ketika dipasang di blog anda? Setelah membaca beberapa review di internet mengenai plugin tersebut anda semakin yakin untuk memasang di blog wordpress anda. Selanjutnya anda mendownloadnya, mengupload ke blog anda, dan melakukan aktivasi plugins. Kemudian yang anda alami ….

…Nothing!

Masih beruntung kalau tidak terjadi apa-apa, karena kadang ada kejadian yang lebih parah dari itu. Tentu anda jadi penasaran, kenapa tidak terjadi apa-apa meski plugin telah diaktifkan?

Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana untuk mencari kesalahan dari plugins wordpress yang baru saja anda pasang.

  1. Matikan semua plugin wordpress anda kecuali plugin yang baru saja anda pasang atau yang ingin anda cari kesalahannya.
  2. Cek halaman blog anda. Jika ternyata plugin tidak bekerja bisa dipastikan error ada pada theme atau plugins itu sendiri. Jika ternyata plugins bekerja dengan baik, lanjutkan ke langkah berikutnya.
  3. Aktifkan plugin wordpress lainnya satu per satu, setiap melakukan aktivasi satu plugin cek halaman blog anda. Jika satu plugin telah diaktifkan, jangan lupa untuk mematikan kembali sebelum mengaktifkan plugin lainnya.
  4. Jika suatu ketika anda menemukan kesalahan (error) saat mengaktifkan satu plugin lain, bisa dipastikan dua plugin aktif tersebut yang menyebabkan konflik.

Sampai langkah keempat ini, hal yang bisa saya sarankan adalah menghubungi kedua pembuat plugin bahwa plugin ini mengalami error saat digunakan bersamaan.