Menggambar Sederhana Dengan C

Tutorial kali ini adalah mengenai sphere atau bola. Berbeda dengan tutorial gambar geometri sebelumnya yang menggunakan MATLAB, kali ini menggambar geometri dengan POVRAY. Povray bisa diperoleh gratis di http://povray.org dan support untuk banyak sostem operasi. Povray support dengan Windows, Linux, maupun Mac OS. Povray adalah software yang saat ini gratis meski mengikuti lisensi berbeda dari kebanyakan software gratis. Silakan sebelum menggunakan Povray lebih lanjut ada baiknya membaca license agreement terlebih dahulu.

Setelah mendownloadnya, silakan install. Sebelum memulai menggambar ada baiknya anda membayangkan terlebih dahulu apa yang akan digambarkan. Yang perlu dibayangkan adalah bentuk benda, warna benda, sumber cahaya, darimana benda itu dilihat, serta fokus penglihatan.

Penggambaran kali ini berupa bola 3 dimensi, penggambaran ini bisa dijadikan dasar-dasar penggambaran medan potensial antara dua titik muatan yang saling berjauhan.

Sebagai contoh, kali ini saya akan menggambar sebuah bola berwarna hitam dengan titik pusat bola ada di titik pusat koordinat (tengah – 0,0,0) jari-jari bola adalah 2. Saya melihat dari posisi depan (0,0,-Z). Posisi sumber cahaya berwarna putih ada di sebelah kanan atas saya (45 derajat).

Berikut ini adalah program beserta penjelasan yang perlu dituliskan untuk menggambar sesuai dengan yang saya deskripsikan tadi.

#include "colors.inc" // file library untuk menambahkan warna
camera {
location <0, 0, -5> // <x,y,z> <= posisi mata / kamera
look_at <0, 0, 0> // <x,y,z> <= arah mata / kamera melihat
}
sphere { // membuat lingkaran, utamanya berisi geometri dan rupa
<0, 0, 0>, 1; // menentukan geometri: <x,y,z> <= koordinat pusat , 1 <= jari-jari
texture { // digunakan untuk mengatur rupa
pigment { // warna kulit / permukaannya
color rgb <1.0,1.0,1.0>; // <red,green,blue> <= intensitas warna
}
}
}
light_source {
<10, 10, -5>
color White // pencahayaan <x,y,z> <= lokasi sumber, "white" warna sumber
}

Cara Membuat Feed Agregasi

Terkadang ketika berkunjung ke sebuah blog milik teman atau relasi, anda merasa kecewa karena tidak ada update tulisan baru atau komentar baru. Mungkin saja tulisan atau komentar itu adalah jawaban atas komentar anda pada sebuah posting. Atau justru sebenarnya anda menunggu posting dari teman anda mengenai aktivitas bersama yang anda lakukan dengan teman-teman anda.

Satu buah blog? Kalau itu saya rasa tidak terlalu masalah misal secara periodik anda mengunjungi blog itu untuk membaca isinya. Bagaimana dengan sepuluh blog? Masih lumayan, meski membutuhkan waktu lebih lama dan trafik data yang lebih. Seratus blog? Masih mau berkunjung satu per satu? Makin repot dan makin besar kemungkinan mendapatkan rasa kecewa karena tidak ada update.

Agregasi bisa jadi menjadi solusi bila anda mempunyai relasi blog yang banyak. Agregasi akan menampilkan tulisan-tulisan terbaru dari beberapa blog yang sudah kita list. bagaimana membuat sebuah agregasi?

Sebelum masuk ke ranah agregasi, tentu kita perlu mengenal apa itu feed. Feed secara sederhana bisa dikatakan semacam alat untuk menyediakan ringkas artikel yang disusun berdasarkan waktu dengan format standar tertentu, misal yang cukup dikenal adalah RSS dan ATOM. Agregasi merupakan halaman web yang menampilkan kumpulan beberapa feed dalam satu halaman, runtun berdasarkan waktu posting.

Beberapa plug-in WordPress (misal feed wordpress) sudah bisa menjadikan sebuah blog wordpress menjadi suatu agregasi. Plug-in ini secara periodik akan “melihat” di seluruh alamat blog dalam list yang dimilikinya, selanjutnya membuat salinan di blog agregasinya dan langsung ditautkan ke alamat tulisan blog sumbernya. Sistem ini cukup menguras sumber daya server (database, koneksi, RAM, dan prosesor). Salah-salah jika kita menggunakan server bersama (shared hosting) bisa jadi kena banned karena melanggar term of service dalam hal penggunaan sumber daya server.

Alternatif amannya adalah kita membuat online feed dari beberapa feed. Hal-hal yang diperlukan adalah alamat blog yang mau dimasukkan ke dalam agregasi, account Google Reader™ feed reader, dan Feedburner™ services. Sebenarnya menggunakan Google Reader™ feed reader saja sudah cukup, namun karena batasan istilah agregasi bagi saya adalah alamat web yang bisa dilihat oleh publik dan standar format friendly maka digunakanlah Feedburner™ services yang lebih friendly dan untuk publishing.

Pertama adalah masuk ke alamat http://reader.google.com. Silakan login dengan akun google anda. selanjutnya adalah memasukkan daftar alamat blog ke google reader melalui tombol subscribe di sisi kiri atas, masukkan satu per satu (misal alamat blog yang akan ditambahkan afanasyevich.wordpress.com, linux.or.id, dan blog.wordpress.com).

Selanjutnya bisa dilihat pada bagian subscriptions di sisi kiri bawah terdapat nama-nama blog yang kita masukkan. letakkan kursor mouse pada salah satu nama blog yang ada hingga muncul bentuk segitiga terbalik kecil di sebelah kanan nama blog. Klik dan pilih new folder (misal dalam contoh diberi nama agregasi).

Setelah muncul folder baru (agregasi), masukkan blog-blog lainnya ke dalam folder yang telah anda buat dengan cara meletakkan kursor pada alamat blog yang belum ada pada folder kemudian klik dan klik pada bagian nama folder anda.

Setelah blog dalam list masuk ke dalam folder, fokuskan kursor pada nama folder yang anda buat tadi (agregasi), klik tanda segitiga terbalik di sebelah kanan nama folder kemudian pilih Create a bundle.

Beri nama bundle dan deskripsinya (optional) Selanjutnya klik save.

Pada halaman yang muncul klik bagian Create a bundle clip.

Selanjutnya muncul pop-up untuk mengisikan parameter title bundle clip. Klik saja preview di sisi kanan.

Pada jendela baru akan muncul halaman bundle yang baru saja anda buat, klik pada bagian Atom feed.

Halaman yang muncul itulah feed agregasi yang baru saja anda buat. Alamat feed bisa dilihat di address bar. Perlu diketahui, feed yang muncul adalah feed dengan format satandar ATOM.

Langkah selanjutnya adalah optimasi dari feed yang baru saja anda buat melalui Feedburner™ services.

Bersambung…

*GOOGLE is a trademark of Google Inc.

Compaq 515 Parts

Laptop pertama yang saya gunakan adalah laptop Compaq seri 515 dengan prosesor AMD Athlon QL-64 di dalamnya. Saya membeli laptop ini pada bulan Agustus 2009. Saat membeli, sekaligus saya minta upgrade RAM dari 1 GB menjadi 4 GB. Bukan karena pengen lebih cepat, tetapi karena laptop ini nantinya saya gunakan untuk komputasi kecil-kecilan yang sekiranya membutuhkan RAM lumayan besar.

Satu tahun pertama laptop ini saya gunakan untuk mengerjakan desain web sekaligus belajar web programming. Selain itu juga sering saya gunakan untuk belajar pemorsesan data-data geofisika sampai terkadang harus menyala 5 hari penuh tanpa istirahat. Suatu pekerjaan sangat berat untuk sebuah laptop, terpaksa dilakukan karena tidak memiliki desktop PC.

Setelah satu tahun berlangsung, garansi hilang, saya beranikan diri membongkar laptop karena laptop sering mengalami overheat. Pernah sebelum saya buka suhu prosesor mencapai suhu 103 derajat Celcius, suhu yang amat sangat tinggi tentunya. Cukup mengherankan waktu itu laptop tidak mati. Setelah saya mengganti thermal paste dan menambahkan cooling pad akhirnya suhu prosesor kembali stabil pada angka 53 derajat Celcius.

Laptop Compaq 515 telah dilengkapi dengan prosesor dual core clock 2,1 GHz. Dari pabrik, BIOS sudah di lock dan tidak dapat di overclock. Dengan beberapa modding file binary dari BIOS bisa dibuka supaya clock-nya ditinggikan. Pada akhir tahun 2010 saya berhasil unlock dengan melakukan perubahan BIOS dan mengupload-nya ke chip BIOS. Meski tidak begitu stabil tetapi cukup puas bisa “membuka” kunci. Karena ketidakstabilan ini cukup mengganggu, akhirnya saya kembalikan ke clock awalnya.

Laptop ini pernah saya gunakan di Pacitan selama 3 hari sebagai processing center data-data metode gravitasi. Cukup stabil dalam hal suhu. Hal ini karena berada pada ketinggian yang cukup, menyebabkan suhu sekitar sangat dingin. Kondisi baterai sudah mulai drop, bisa saya maklumi karena umurnya sudah hampir dua tahun pemakaian.

Menjelang pertengahan tahun 2011 laptop mulai mengalami cukup banyak kerusakan, hingga pada akhirnya bulan November laptop benar-benar mati tidak dapat digunakan. Daripada sia-sia, saya mengambil beberapa part dari laptop untuk dimanfaatkan. Harddisk untuk tambahan media simpan di komputer, RAM dipasang di laptop lain, dan beberapa bagian lainnya.

Beberapa bagian yang masih tersisa, bisa dimanfaatkan, belum saya manfaatkan, dan terbukti masih berfungsi baik adalah Wi-Fi card, LCD 14 inch, RAM 2 GB DDR2 SODIM, keyboard, touchpad, speaker, LAN card, heatsink pipe, dan prosessor AMD Athlon QL-64.

Laptop Compaq 515 telah dilengkapi dengan prosesor dual core clock 2,1 GHz. Dari pabrik, BIOS sudah di lock dan tidak dapat di overclock. Dengan beberapa modding file binary dari BIOS bisa dibuka supaya clock-nya ditinggikan. Pada akhir tahun 2010 saya berhasil unlock dengan melakukan perubahan BIOS dan mengupload-nya ke chip BIOS. Meski tidak begitu stabil tetapi cukup puas bisa “membuka” kunci. Karena ketidakstabilan ini cukup mengganggu, akhirnya saya kembalikan ke clock awalnya.

Mengukur Kualitas Kecepatan Akses

Kecepatan akses adalah salah satu faktor penting yang sangat dipertimbangkan oleh pengunjung website. Dari beberapa hasil survey yang dilakukan oleh beberapa pihak menunjukkan demikian. Untuk pengguna di seluruh dunia, jika halaman website tidak muncul dalam waktu tiga detik, user akan segera menutup window/tab alamat website yang sedang diakses. Mungkin perilaku pengunjung dari Indonesia-lah yang istimewa, rela menunggu hingga setengah menit. Baru setelah benar-benar muncul “can not connect” baru ditutup. Saya adalah salah satu penikmat web yang agak peduli dengan kecepatan akses suatu website, sekedar untuk nglegani orang yang sudah rela mengakses website saya. Saya jelas bukan orang yang terlalu peduli dengan SEO. Bagi saya yang penting orang yang membutuhkan informasi dari website saya dapat berkunjung ke website saya tanpa harus menunggu lama.

Meski hasil analisa GTmetrix.com menunjukkan hasil yang belum sempurna, setidaknya sudah lumayan untuk pengunjung dari Indonesia dengan tingkat kesabaran tinggi.

Paradigm 2011 Installer DVD

Paradigm is pleased to provide you with the Paradigm 2011 release, the largest synchronized release exploration, development, and production technology in the company’s history. This release carries the signature of innovation that the industry has come to expect from Paradigm, with new, game-changing technologies that redefine workflows and best practice across the E&P chain.

Download Link Disabled

Paradigm applications provided in DVD include the following:

  • Echos
  • GeoDepth
  • EarthStudy 360
  • Explorer
  • SeisEarth
  • SKUA
  • StratEarth
  • VoxelGeo
  • Stratimagic
  • GeoSec 2D
  • Probe
  • Vanguard
  • WAM