Fitur Baru Windows 10 Anniversary Update

Microsoft baru saja merilis update baru untuk Windows 10 baik untuk PC maupun Mobile. Di beberapa tempat, banyak pengguna yang mengungkapkan bahwa update ini bermasalah karena bias membuat PC hang atau tidak responsif. Beberapa pengguna yang ingin update ke Windows 10 Anniversary (1607) akhirnya mengurungkan niatnya, menunggu solusi Microsoft menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut.

Saya pertengahan Agustus lalu sudah melakukan update, sebelum ramai soal PC hang setelah update. Sejauh ini, saya tidak mengalami hal serupa. Bahkan sampai kemudian beberapa orang menganalisa penyebabnya adalah kompatibilitas WebCam, saya tidak mengalami hal serupa meski saya juga menggunakan USB WebCam, Logitech HD Camera 310.

Terlepas dari permasalahan itu, berikut ini beberapa perubahan yang saya temukan dari Windows 10 Anniversary Update:

ACTIVE HOURS UPDATE

Pada versi baru ini, pengguna dapat menentukan “jam-jam sibuk” supaya sistem tidak melakukan update pada jam-jam tersebut.

PENYESUAIAN START MENU

Pada versi sebelumnya, pengguna masih perlu klik All Applications untuk menemukan shortcut ke aplikasi yang terinstall. Dalam versi baru, begitu pengguna klik Start maka semua aplikasi tertampil dan tinggal scroll up-down. Tombol power dan user diletakkan di sisi kiri bawah start menu.

EXTENSION/ADD-ON EDGE BROWSER

Ya, dalam update baru ini pengguna dapat menambahkan extension/add-on ke Microsoft Edge. Mirip dengan Mozilla Add-Ons, Chrome Extensions, dan Opera Extensions.

CORTANA

Update baru menyertakan Cortana yang lebih smart. Cortana bias menjadi translator, calculator, dan tentu saja bias jadi teman “ngobrol” pengguna. Cortana lebih pintar dalam mengenali non-native speaker, misal saya yang Jawa keminggris (ke-Inggris-Inggris-an). Fitur ini mirip fitur Find/Search di OS X, hanya saja Microsoft menghadirkan dalam Cortana yang mampu mengenali perintah suara.

SYNC NOTIFICATION CENTER

Kalau pengguna juga memakai Cortana di Android dan Windows 10 Mobile pengguna bisa mendapati notifikasi ponsel Android dan Windows muncul di komputer. Syaratnya, login menggunakan Microsoft account yang sama. Kebetulan saya menggunakan Samsung Galaxy Tab S (Android) dan Lumia 930 (Windows 10 Mobile). Meski ponsel tidak berada di dekat komputer, saya tetap mendapatkan notifikasi di Windows 10 pada komputer saya. Sekaligus, saya bisa langsung membalas SMS atau messenger langsung dari komputer.

Itu tadi beberapa fitur update yang paling saya rasakan. Beberapa update lain belum saya coba diantaranya:

BASH SHELL – Bagi pengguna linux pasti familiar dengan BASH, CSH, KSH, atau semacamnya.

VIRTUAL DESKTOP PINS – Pengguna dapat melakukan pin, menandai sebagai favorit desktop.

DARK THEME – Pengguna dapat mengatur theme Windows ke dark mode (mirip yang ada di ponsel).

WINDOWS INK – Aplikasi untuk coret-coret membuat catatan cepat atau menggambar bagi yang sudah support pen/stylush.

CONNECT APP – Komputer dapat dijadikan secondary display secara wireless, seperti miracast display.

Dan masih banyak lagi update fitur baru wi Windows 10 Anniversary Update (1607).

Minggu ini saya juga mendapatkan Aniversary update (1607) untuk Windows 10 Mobile di ponsel saya Lumia 930. Hal yang paling saya rasakan setelah update adalah penggunaan daya baterai jauh lebih hemat dari sebelumnya. Selengkapnya, tunggu update berikutnya ya.

Hemat Baterai Windows 10 Mobile

Sejak pertama kali aku upgrade Lumia 930 saya ke Windows 10 Mobile, aku merasa ada sesuatu yang salah dengan ponselku. Baterai ponselku sangat cepat habis, melebihi saat masih menggunakan Windows Phone 8.1. Sebelumnya dalam satu siklus pengisian, ponselku bisa menyala seharian penuh atau bahkan lebih. Namun, setelah upgrade ke Windows 10 Mobile justru tak bertahan bahkan untuk sehari. Sekali diisi penuh hanya bisa bertahan sekitar 14 jam saja.

Secara teknis tidak ada masalah dari sisi perangkat keras, jadi kesimpulanku ini sepenuhnya karena piranti lunak. Aku mencoba beberapa pengaturan yang menurutku bisa memperlambat proses discharging supaya lebih hemat baterai. Setelah kulakukan pengaturan, sekarang ponselku bisa bertahan lebih lama dengan Windows 10 Mobile. Beberapa hal yang kulakukan diantaranya:

Hemat dari Aplikasi-nya

Windows 10 Mobile termasuk ketat mengenai penanganan aplikasi yang bisa berjalan di background. Windows 10 menyediakan pengaturan khusus yang digunakan untuk menentukan pengguna mengenai apa saja yang diperbolehkan berjalan di background dan tidak, bahkan termasuk yang berjalan di background pada saat mode battery saver diaktifkan. Prinsipnya, semakin sedikit aplikasi yang berjalan di frontend maupun background, semakin hemat baterai. Pengaturan ini ada di Settings, System, Battery Saver, Battery Use. Untuk pengaturan ini, aku hanya memperbolehkan aplikasi WhatsApp dan Skype yang dapat berjalan sepenuhnya di background.

Selanjutnya yang juga sangat membantu dalam hal penghematan baterai yaitu dengan matikan sinkronisasi akun email, kalender, atau kontak otomatis. Atur sinkronisasi menjadi manual, atau ambil saja pengaturan ke periode paling panjang. Pengaturan ada di Settings, Accounts, Your Email & Accounts, kemudian pilih salah satu akun, Manage, Change Mailbox Sync Settings. Atur menjadi manual atau periode yang mencukupi dan dapat ditoleransi mengenai keterlambatan membaca-nya. Misal saya memiliki dua akun email pribadi dan satu email kantor. Untuk email pribadi OK lah tidak ada masalah kalaupun baru baca setengah hari setelahnya, jadi aku set sinkronisasi manual. Sementara untuk email kantor meski sebenarnya butuh cepat, tetapi masih ada toleransi kalau terlambat satu atau dua jam. Toh kalau misal butuh dibalas cepat, biasanya pengirim menghubungi melalui media komunikasi lain semisal whatsapp atau telepon untuk sekedar konfirmasi kalau baru kirim email. Jadi untuk email kantor aku set sinkronisasi tiap dua jam.

Cara lainnya, matikan notifikasi banner dan getaran. Kenapa? Karena ketika ada notifikasi masuk dan notifikasi banner diaktifkan makan seketika notifikasi masuk maka layar akan menyala, tentu saja sering-sering layar nyala akan semakin boros baterai. Nah, getaran (vibrate) karena untuk menimbulkan getaran mekanik diperlukan listrik untuk memutar motor, maka sudah jelas butuh energi juga kan. Nah pengaturannya ada di Settings, System, Notifications & Actions, pilih aplikasi, kemudian set off banner notification dan set off vibrate notification. Kalau aplikasinya nggak penting-penting amat, nggak usah pakai notif-notifan juga lebih bagus.

Hemat dari Layar-nya

Untuk yang ini sepertinya tidak perlu dijelaskan detil. Pada prinsipnya semakin terang atau semakin cerah layar, energi yang diperlukan semakin besar. Nah, artinya supaya lebih hemat energy maka tinggal dikurangi saja brightness dan vividness layar.

Pengaturan brightness ada di Settings, System, Display atur brightness level ke low (paling rendah). Kalau perlu matikan pengaturan kecerahan otomatis (auto adjustment), masih di menu pengaturan yang sama. Selain di menu tersebut, apabila masih kurang rendah brightness-nya masuk ke menu Settings, Extras, Display, Adjust Brightness Profile. Geser ke posisi paling kiri (paling rendah).

Pengaturan vividness ada di Settings, Extras, Display, Adjust Colour Profile. Nah, pada bagian ini yang paling tidak disarankan adalah mengatur pada profil vivid. Profil vivid menggunakan pengaturan tingkat kecerahan layar paling tinggi, semua range warna dimunculkan. Dengan pengaturan vivid memang tampilan menjadi lebih Indah, cantik, dan kontras warna sangat baik. Namun, lagi-lagi pengaturan ini menghabiskan baterai lebih cepat. Jadi, atur saja ke mode standard atau custom.

[themeone_quote color=”accent-color1″]
Tak perlu penampilan paling cantik, yang penting tetap nyaman dipandang dan bisa lebih hemat.
[/themeone_quote]

Nah loh, mirip sama milih cewek kan.

Ada juga pengaturan layar yang sepertinya perlu, yaitu Colour Theme. Gunakan colour theme gelap (dark) karena layar LED akan lebih sedikit mengkonsumsi energy ketika menampilkan warna gelap. Pengaturan ada di Settings, Personalisation, Colours.

Hemat di Durasi Pemakaian Hardware/Sensor Aktif

Khusus bagian ini, ada beberapa hardware/sensor yang sebenernya related dengan software (dan layar tentu saja). Pada intinya usahakan sensor tidak aktif dalam waktu lama atau terus menerus, ada sensor suara, sensor sentuh, NFC, Vibration motor.

Aplikasi Hey Cortana yang aktif membuat microphone pada ponsel selalu standby dan prosesor pengolah suara selalu aktif. Untuk mematikan Hey Cortana bisa melalui Settings, Extras, Hey Cortana.

Sensor sentuh pada layar juga tetap standby kalau pengaturan nyala layar dengan dua kali tap layar. Nah, untuk mematikan melalui Settings, Extras, Touch, Gesture matikan Double Tap Screen to Wake Up.

Pada menu pengaturan yang sama juga ada pengaturan untuk getaran saat menyentuh layar. Matikan juga Vibrate Touch di menu yang sama.

Selanjutnya matikan NFC secara default mengingat hampir kupastikan saat ini di Indonesia belum banyak penyedia jasa transaksi keuangan yang memanfaatkan NFC pada ponsel untuk verifikasi pembayaran. Pengaturannya ada di Settings, Devices, NFC.

Kalau tidak benar-benar memerlukan jaringan 4G demi kuota yang lebih murah atau kecepatan lebih bagus atur saja jaringan komunikasi data ke maksimum di 3G. Pengaturannya ada di Settings, Network & Wireless, Mobile & SIM, SIM settings, Mobile Network.

Kembali lagi soal layar, buat supaya layar sleep secepatnya setelah tidak digunakan. Atur screen timeout ke nilai terkecil. Pengaturannya ada di Settings, Personalisation, Lock Screen. Atur saja layar sleep setelah 30 detik.

Nah, banyak kan cara buat berhemat?

Sudah aku buktikan dengan pengaturan sebagaimana yang sudah kujelaskan tadi, ponsel Lumia 930 dengan Windows 10 Mobile yang kupakai mampu bertahan hampir dua hari dalam satu siklus pengisian daya (charging). Bahkan beberapa kali bisa dapet bonus lebih setengah hari. Lumayan kan darisatu kali charging cuma untuk 14 jam jadi satu kali charging untuk 48 jam. Ini keduanya dibandingkan dalam pemakaian normal lho ya. Maksudnya untuk penggunaan biasa telepon, WhatsApp, browsing, sesekali foto-foto, Skype, Instagram, dan buka-buka email.

FYI, aku dalam beberapa bulan terakhir sudah bukan lagi gadget addict.

Upgrade Windows 10 Mobile Lumia 930

Microsoft baru saja mengeluarkan rilis final system operasi Windows 10 Mobile. Penantian panjang para pengguna ponsel Windows Phone 8.1 akhirnya terbayar meski ternyata ponsel yang support Windows 10 Mobile ternyata hanya untuk ponsel dengan RAM 1GB atau lebih besar. Sementara pengguna ponsel Windows Phone dengan RAM 512MB harus puas dengan Windows Phone 8.1. Kemungkinan keputusan tidak menyertakan ponsel dengan RAM 512MB dalam lingkaran update Windows 10 Mobile murni supaya seluruh pengguna Windows 10 Mobile mendapatkan pengalaman terbaik dalam menggunakan ponselnya.

Saya termasuk yang excited begitu mengetahui Windows 10 Mobile sudah dirilis. Saya pun langsung melakukan upgrade ke Windows 10 Mobile untuk ponsel Lumia 930 saya.

Langkah yang perlu dilakukan untuk upgrade ke Windows 10 Mobile cukup sederhana. Install Windows 10 Upgrade Advisor melalui Windows Application Store di ponsel. Selanjutnya tinggal buka dan ikuti langkah-langkah yang menurut saya cukup instruktif (tinggal next saja).

Windows 10 Upgrade Advisor
Windows 10 Upgrade Advisor

Setelah selesai urusan dengan Windows 10 Upgrade Advisor silahkan buka Settings, Phone Update, dan lakukan Update. Ponsel akan melakukan download update, pastikan terhubung dengan WiFi, atau apabila diatur boleh menggunakan paket data internet ponsel pastikan kuota masih mencukupi untuk download yang ukurannya sekitar 1,2GB. Setelah selesai download update, restart ponsel dan onsel akan melakukan Upgrade ke Windows 10 Mobile. Seluruh proses ini memerlukan waktu kira-kira satu jam, dan sangat tergantung kecepatan download update-nya.

Sebenarnya saya sudah merasa sangat nyaman menggunakan sistem operasi Windows Phone 8.1. Hampir semua keperluan atas sebuah ponsel untuk menjalin komunikasi sudah tercukupi dengan Windows Phone 8.1 pada Lumia 930 saya. Tetapi tak ada salahnya bagi saya untuk Upgrade ke Windows 10 Mobile.

Dengan melakukan Upgrade ke Windows 10 Mobile saya mendapatkan tampilan yang lebih elegan dan hampir mirip dengan apa yang saya dapatkan pada universal application yang berjalan pada Windows 10 versi desktop. Selain itu, munculnya kemampuan software untuk melakukan perekaman slowmotion di aplikasi Kamera bawaan Windows 10 Mobile juga sebenarnya lumayan saya nantikan. Yah, meskipun sebenarnya fitur seperti ini nantinya juga pasti jarang saya gunakan. Tapi nggak ada salahnya dong kalau ponsel dibekali fitur semacam slowmotion biar nggak kalah sama kemampuan yang ada di iPhone 6 dan Nexus P6.

Upgrade Windows 10 Mobile mengoptimalkan dan membuka kemampuan hardware sesungguhnya pada Lumia 930.

Saya rasa “melepaskan singa dari kandangnya” bukan ungkapan yang berlebihan atas apa yang saya dapatkan dari upgrade ke Windows 10 Mobile.

Mengganti Harddisk Laptop Dell Precision M6600

Banyak pengguna Windows yang sudah cukup familiar dan mengerti kalau Windows 7 memiliki solusi backup windows yang sangat baik. Salah satu manfaat didalamnya memungkinkan bagi pengguna untuk membuat apa yang disebut system image dari komputer. Secara sederhana, system image adalah duplikasi dari harddisk dalam komputer sehingga memungkinkan untuk melakukan restore komputer ke keadaan sebelumnya, yaitu mengembalikan kondisi sistem komputer sehingga persis seperti sesaat sebelum pembuatan system image.

Kebanyakan laptop dijual dengan harddisk tunggal dengan kapasitas tertentu. Tentu saja ada yang sudah merasa cukup dengan kapasitas harddisk yang dimiliki, tetapi tidak sedikit juga yang merasa kapasitas harddisknya terlalu kecil. Saya memiliki laptop workstation Dell Precission M6600 (Intel Core i7 2720QM, Nvidia Quadro 3000M, RAM 8GB – upgraded) dengan kapasitas harddisk bawaan 320 GB dan hanya saya buat satu partisi drive C saja (satu buah partisi). Dengan mempertimbangkan kebutuhan kapasitas besar dan kecepatan untuk partisi sistem, kapasitas ini saya rasa kurang sehingga perlu melakukan upgrade kapasitas harddisk laptop. Tentu saja saya tidak mau kehilangan lisensi OEM Windows 7 Professional yang sudah disertakan dalam laptop. Saya perlu melakukan penggantian harddisk dengan kapasitas yang lebih besar, yaitu 500 GB (Seagate Momentus XT hybrid).

Langkah pertama yang saya lakukan adalah meminjam harddisk dengan kapasitas minimal 320GB (dalam hal ini saya menggunakan harddisk eksternal 1 TB). Buat “system image” menggunakan fungsi backup and restore, melalui start menu ketikkan backup sehingga muncul pilihan backup and restore.

Klik Backup and Restore, selanjutnya pilih di sisi kiri atas create a system image.

Selanjutnya akan muncul pilihan tempat untuk menyimpan system image. Sebagai contoh saya menyimpan system image di harddisk yang saya beri nama SOLIDEARTH. Anda bisa menyimpannya di drive yang lain (asal mencukupi) atau bisa juga disimpan ke dalam DVD, Hal yang perlu dipertimbangkan jika ingin menyimpan system image dalam DVD adalah kapasitas satu buah DVD-R biasanya hanya 4,7GB sedangkan data-data dan file dalam sistem seringkali lebih dari 120GB sehingga bila ingin tetap menggunakan DVD pasti akan memerlukan sangat banyak keping DVD. Setelah memilih harddisk untuk backup, klik Next.

Pada step berikutnya akan muncul pilihan drive (partisi) yang akan dipertahankan, karena saya hanya membuat satu buah partisi dalam laptop maka yang akan muncul hanya partisi System (C) dan System Reserved. Klik Start backup.

Proses pembuatan system image akan berlangsung otomatis, jika isi dari partisi System (C) cukup besar maka waktu yang diperlukan dalam pembuatan system image cukup lama, misal pada partisi System (C) laptop saya mencapai 287 GB maka akan memerlukan waktu lebih dari satu jam untuk membuat system image. Setelah selesai proses pembuatan system image akan muncul pilihan untuk membuat System Repair Disc, sebaiknya juga dibuat system repair disc (untuk bootable disc saat restore ke harddisk yang baru). Siapkan CD atau DVD kosong di dalam DVD/CD-RW Drive kemudian klik Create disc.

Dalam proses ini, sistem akan membuat satu buah bootable disc yang nantinya diperlukan pada saat memasukkan file dan boot ke dalam harddisk yang baru.

Setelah proses ini selesai selanjutnya matikan laptop, lepas kabel charger dan baterai, buka dan ganti harddisk yang lama dengan harddisk yang baru. Saya mengganti harddisk bawaan dari laptop Dell Precission M6600 (kapasitas 320GB-5200RPM) dengan harddisk baru Seagate Momentus XT Hybrid (kapasitas 500GB-7200RPM). Selanjutnya setelah semua terpasang kembali, nyalakan laptop. Masuk ke BIOS, ubah setting first boot BIOS ke DVD-Drive. Masukkan DVD/CD System repair disc yang telah dibuat tadi dan pasang eksternal harddisk berisi system image (dalam hal ini adalah harddisk yang diberi nama SOLIDEARTH) ke USB laptop. Lakukan startup sehingga muncul pilihan boot dari CD/DVD drive. Tunggu hingga muncul window System Recovery. Jika system image dari harddisk berisi backup tidak muncul, pilih saja Restore your computer using a system image that you created earlier. Selanjutnya klik Next.

Pada window berikutnya akan muncul pilihan system image yang akan digunakan untuk restore. Pastikan system image yang tersimpan dari eksternal harddisk (SOLIDEARTH) muncul. Setelah semua terbaca dengan benar, klik Next.

Proses selanjutnya sistem akan melakukan restorasi (pengkopian) isi file system dari system image ke harddisk internal baru. Proses ini memerlukan waktu cukup lama, meski tidak lebih lama daripada proses pembuatan system image.

Setelah semua selesai, sistem akan restart, pastikan kali ini boot pertama dari harddisk (lakukan pengubahan melalui BIOS). Proses pemindahan sistem dari harddisk lama ke harddisk baru telah selesai.

Meski sistem telah pindah ke harddisk yang baru bukan berarti proses ini sudah benar-benar selesai. Perlu satu proses lagi supaya harddisk benar-benar termanfaatkan secara penuh.

Secara default, partisi yang dibuat oleh system restore ke dalam harddisk yang baru adalah sama dengan partisi pada harddisk sebelumnya (dalam hal ini adalah 320GB), masih ada unallocated sebesar 180GB. Untuk memperbesar ukuran partisi ini masuklah ke disk management, caranya dengan melalui start menu ketikkan partition. Pilih Create and format harddisk partitions. Pada Disk 0 drive (C) klik kanan kemudian pilih Extend Volume.

Ikuti perintah dan opsi yang ada secara default. Jika semuanya dilakukan dengan benar maka partisi C akan menjadi lebih besar.

Membuat Grid 3D Cube

Pemrograman matriks kali ini belajar mengenai cara membuat 3D grid cube dengan MATLAB. Sistem 3D cube ini dalam geofisika bermanfaat untuk membuat model tomografi 3 dimensi. Bila dalam tomografi 2 dimensi setiap blok dinyatakan sebagai luasan, maka dalam tomografi 3 dimensi setiap blok kecil dinyatakan sebagai suatu volume. Dalam membuat pemodelan setiap blok diberi nilai properties tertentu misal slowness (kebalikan dari kecepatan, 1/v), rock quality (selaras dengan kebalikan atenuasi, 1/a), atau sifat-sifat fisis lainnya.

Sebelum melangkah lebih jauh mengisi nilai-nilai property dari setiap cube dan melakukan inversi, ada baiknya belajar cara membuat cube terlebih dahulu. Kali ini dengan menggunakan program MATLAB (R2010a). Berikut ini syntax dan penjelasan pemrogramannya:

clear all;
clc;
% Data diskrit dari -4 s.d 4 dengan step 1 untuk koordinat X,Y,Z
x = -4:1:4; y = -4:1:4; z = -4:1:4;

% pengaturan komponen X
[X1 Y1 Z1] = meshgrid(x([1 end]),y,z);
% mengatur dimensi X, Y, Z vektor
X1 = permute(X1,[2 1 3]);
Y1 = permute(Y1,[2 1 3]);
Z1 = permute(Z1,[2 1 3]);
% mengosongkan nilai
X1(end+1,:,:) = NaN;
Y1(end+1,:,:) = NaN;
Z1(end+1,:,:) = NaN;

% pengaturan komponen Y
[X2 Y2 Z2] = meshgrid(x,y([1 end]),z);
% mengosongkan nilai
X2(end+1,:,:) = NaN;
Y2(end+1,:,:) = NaN;
Z2(end+1,:,:) = NaN;

% pengaturan komponen Z
[X3 Y3 Z3] = meshgrid(x,y,z([1 end]));
% mengatur dimensi X, Y, Z vektor
X3 = permute(X3,[3 1 2]);
Y3 = permute(Y3,[3 1 2]);
Z3 = permute(Z3,[3 1 2]);
% mengosongkan nilai
X3(end+1,:,:) = NaN;
Y3(end+1,:,:) = NaN;
Z3(end+1,:,:) = NaN;

% membuat garis yang menghubungkan antar sesama komponen vektor
h = line([X1(:);X2(:);X3(:)], [Y1(:);Y2(:);Y3(:)], [Z1(:);Z2(:);Z3(:)]);

% membuat gambar prespektif
set(h, 'Color',[0.5 0.5 1], 'LineWidth',1, 'LineStyle','-')
axis off
view(3), axis vis3d
camproj perspective, rotate3d on