3-Things

Pagi tadi beberapa jam setelah aku bangun tidur aku menyempatkan diri menorehkan beberapa uneg-uneg yang ada dalam pikiran, bisa dibaca Datang dan Pergi. Menjelang siang aku membaca beberapa tulisan di internet mengenai beberapa cara untuk meningkatkan daya ingat otak. Aku sangat tertarik dengan tulisan-tulisan demikian karena dalam banyak kesempatan aku bisa menjadi orang yang benar-benar mudah lupa. Dalam salah satu tulisan yang kubaca, ada salah satunya menyarankan untuk menuliskan tiga kebaikan baru yang telah dilakukan dalam sehari, dituliskan secara rutin.

Menuliskan beberapa hal baik yang kulakukan hari ini. Aku harus berpikir cukup lama untuk mengingatnya. Aku berpikir, untuk apa menceritakan hal-hal dan perbuatan baik yang kulakukan? Kemudian merasa takut dianggap sebagai pamer. Setelah kupikir masak-masak, mungkin memang perlu dicoba. Pun kalau ada yang menilai sebagai pamer, asudahlah.

Let’s mulai… (uopoooo jal)

Ibu Dulu dan Ibu Masa Mendatang

Ibu adalah tumpuan bagi perkembangan moral anak. Pendidikan keluarga sangat didominasi oleh peran seorang ibu. Betapa berperannya seorang ibu dalam pendidikan keluarga, sampai-sampai dalam segala kajian moral segala agama menempatkan ibu di tempat yang harus dihormati oleh anak-anaknya. Peran ibu semakin bertambah penting dengan keberadaan teknologi yang semakin berkembang dan merambah memasuki lingkungan terdalam, memasuki ranah celah terkecil dalam keluarga. Dulu teknologi yang mampu masuk ke ranah keluarga sebatas radio, kemudian beranjak ke televisi, dan semakin berkembang hingga kemudian menjadi berbagai alat telekomunikasi telepon dan moda akses dunia internet.

Peran ibu sebagai pengawas perkembangan pendidikan anaknya memang bukan hal yang mudah. Tanpa teknologi komunikasi yang ada saat ini, pengawasan terhadap perkembangan anaknya bukan hal mudah, terlebih anak yang tengah mengemban tugas belajar jauh dari keluarga atau bekerja nun jauh dari hadapan keluarga. Tidak ada cara komunikasi langsung yang dapat dijalin antara seorang ibu dengan anaknya. Sebelum teknologi berkembang, ketika mengkhawatirkan anaknya maka ibu selalu mengirim anaknya doa-doa yang baik supaya anaknya mendapatkan yang terbaik.

Masa sekarang dan masa yang akan datang ibu sudah mengenal jejaring sosial, terlebih ibu-ibu muda yang sudah menikmati internet mulai pertengahan tahun 2005 keatas. Cukup mudah memantau perkembangan anak melalui jejaring sosial. Ibu pun harus terus membekali anaknya dengan nilai-nilai moral yang baik bagi anaknya untuk menghadapi era internet. Mengingatkan untuk menjaga privasi dan berhati-hati di internet adalah hal penting yang harus dilakukan seorang ibu. Setelah teknologi berkembang, ketika mengkhawatirkan kondisi anaknya maka ibu mengirim anaknya pesan singkat atau telepon menanyakan kabar, bahkan sudah ada yang menanyakannya melalui jejaring sosial. Saya harap doa-doa tetap selalu tercurahkan dari seorang ibu untuk anaknya meski mudah untuk mengetahui kabar anaknya.

Ibuku adalah ibu yang berada diantara keduanya. Ibu tak banyak memahami teknologi, sedang anaknya terlampau modern untuk diikuti. Ibu hanya bisa melakukan panggilan telepon meski telepon seluler yang dimiliki memiliki kemampuan untuk mengirim pesan singkat. Meski tak terlalu sering, sedikitnya satu bulan sekali ibu menanyakan kabar dan mendoakan anaknya yang sedang di perantauan ini. Sedangkan anaknya, jarang sekali menanyakan kabar ibu meski tahu ibunya kini sedang berada di pulau seberang.

Ibu tak pernah menyentuh internet apa lagi mengenal jejaring sosial, tetapi peran ibu jaman dulu tetap penting untuk mendasari dan membekali anak untuk bijak dalam menggunakan internet. Meski ibu tak tahu internet, ibu selalu berdoa supaya internet membawa kebaikan bagi anaknya dan wanti-wanti untuk tidak terjerumus ke dalamnya sisi hitam internet. Ibu tak pernah mengingatkan anaknya untuk menjaga privasi di internet, tetapi dengan bekal pendidikan semasa kecil, anak tahu bahwa menjaga privasi di internet adalah hal penting.

Semoga ibu selalu dalam keadaan sehat, semoga para ibu yang tengah berjuang mendidik anaknya diberi kesabaran yang lebih dari biasanya.

Blogger, Ngampon, dan Magelang Mendunia

Sore itu cuaca di sekitar alun-alun Kota Magelang terlihat cerah. Di berbagai sudut alun-alun sedang dipertontonkan kesenian-kesenian dari berbagai wilayah. Hiruk-pikuk manusia di alun-alun menambah ramainya suasana alun-alun. Tanggal 11 April 2009 adalah pertama kalinya saya ikut jumpa darat, meluringkan (luring, luar jaringan) sesuatu yang tadinya hanya di dalam jaringan dunia maya. Aktifitas luring seperti hari itu banyak disebut dengan istilah jumpa darat atau kopi darat. Hari itu saya bertemu dengan sedulur-sedulur Balatidar, sebutan untuk para blogger Pendekar Tidar. Pertemuan kali waktu itu memang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya oleh beberapa sesepuh Pendekar Tidar. Tulisannya Mas Nanang adalah asbabun-nuzul kedatangan saya dalam jumpa darat perdana Komunitas Blogger Magelang, Pendekar Tidar.

Sebenarnya, jauh hari sebelum hari itu telah di gelar jumpa darat di Ndalem Peniten oleh Mas Nanang, Kang Ciwir, Kang Ikhsan, dan Si Ponang. Jumpa darat di Ndalem Peniten itulah yang merupakan bakal jabang bayi Pendekar Tidar, Kopdar #0. Dalam jumpa darat tersebut Kang Ciwir nyletuk nama Pendekar Tidar yang kemudian diamini oleh balatidar lainnya untuk menjadi nama sekelompok blogger Magelang.

Kembali lagi pada kejadian 11 April 2009. Jumpa darat pada hari itu dihadiri oleh Mas Nanang, Mas Hanafi, Kang Ciwir, ditambah beberapa blogger-blogger muda seperti Mbak Emi, Nahdhi, Rojiun, Eko, Permadi, dan Muhlisin. Jumpa darat pada tanggal itu dianggap sebagai Kopdar #1, hari kelahiran bayi Pendekar Tidar. Meski di antara balatidar yang hadir saat itu tidak ada yang berasal dari Kota Magelang, tetapi balatidar sepakat menggunakan label Komunitas Blogger Magelang. Kabupaten Magelang dan Kota Magelang merupakan dua bagian yang dahulunya adalah satu. Sekarang merupakan dua bagian tata pemerintahan yang saling berdiri sendiri tetapi tetap tak dapat dipisahkan.

Rojiun, dalam jumpa darat pertama itu berkelakar mengenai perpustakaan desa yang sedang dirintisnya. Rojiun adalah seorang pemuda dusun Ngampon, penggiat masyarakat yang memiliki kesempatan mengenyam pendidikan lebih tinggi dibandingkan pemuda-pemuda lain di dusunnya. Rojiun menyadari bahwa tetangga-tetangganya perlu mendapatkan perhatian ekstra dalam hal pendidikan mengingat tidak ada fasilitas pendidikan resmi di kampungnya serta rendahnya keinginan orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Sekolah Dasar terdekat berjarak hampir dua kilometer dari kampung, SMP terdekat berjarak hampir 5 KM dari kampungnya, lokasi SMA yang lebih jauh lagi, ditambah lagi dengan tidak adanya akses transportasi umum ke kampungnya menambah kesulitan anak-anak untuk bersekolah lebih tinggi. Rojiun berkeinginan supaya anak-anak dan pemuda di kampungnya tetap mendapatkan tambahan ilmu ekstra meski tidak melalui pendidikan formal. Dengan banyak pertimbangan, Rojiun memilih untuk merintis sebuah perpustakaan di kampung.

Kami teman-teman blogger yang hadir pada saat itu sepakat untuk urun nyemplung dalam rintisan perpustakaan desa gagasan Rojiun. Pendekar Tidar tentu tidak menjadi pemain tunggal dalam rintisan perpustakaan ini. Selain Pendekar Tidar ada PC PMII dan PATTIRO Magelang yang ikut ambil bagian dalam agenda perpustakaan Ngampon. Melalui berbagai jaringan yang dimiliki oleh masing-masing balatidar yang hadir saat itu, balatidar mencoba mengumpulkan beberapa buku dan ikut partisipasi dalam pembuatan rak buku. Dengan berbagai daya dan upaya, akhirnya pada 11 Agustus 2009 Perpustakaan Ngampon diresmikan.

Ngampon will go public dan dunia akan mencatat namanya dengan tinta emas.

Perpustakaan Ngampon adalah tonggak awal Pendekar Tidar Komunitas Blogger Magelang dalam mewujudkan keinginannya untuk memajukan Magelang. Agenda-agenda Pendekar Tidar selanjutnya pun tak lepas dari keinginan untuk berkontribusi bagi Magelang. Sarasehan Komunitas di markas PATTIRO Magelang, Lomba Menulis, Seminar Pendidikan, Pelatian Blog dan writing online di sekolah, serta beberapa agenda lainnya adalah langkah kecil dalam mewujudkan keinginan Pendekar Tidar.

Pendekar Tidar yang berkontribusi bagi Magelang, untuk Magelang yang Mendunia.

Terima Kasih

Ucapan terimakasih tentunya bisa kita ucapkan kepada siapa saja, untuk perlakuan apa saja. Terimakasih selayaknya tak hanya dianugerahkan kepada orang orang yang telah berbuat baik kepada kita. Orang yang berniat tidak baik kepada kita pun perlu dianugerahi ucapan terimakasih. Dengan menganugerahkan sebuah ucapan terimakasih yang tulus, orang akan berpandangan positif terhadap diri kita.

Terimakasih untuk kebaikanmu hari ini yang terasa begitu istimewa, menjemputku dan mengajakku hampir seperempat hari lebih berada di tempat itu. Terimakasih tiket nonton Karate Kid-nya, terimakasih popcornnya, terimakasih makanan khas Palembangnya, terimakasih minuman soda dan es krimnya, terimakasih perjalanannya, terimakasih segalanya, terimakasih atas hal-hal lain yang tak terungkapkan.

Selamat Ulang Tahun
@aurum_data