Sistem Operasi Smartphone Terbaik 2012

Memilih smartphone seringkali terbentur pada keinginan untuk menggunakan sistem operasi tertentu. Jadi memang sebaiknya sebelum membeli smartphone ada baiknya memilih sistem operasinya terlebih dahulu. Kondisinya saat ini adalah jumlah sistem operasi untuk smartphone masih sedikit jika dibandingkan jumlah varian smartphone yang beredar. jadi memang sebaiknya yang ditentukan lebih dahulu adalah memilih sistem operasi, baru selanjutnya memilih hardware-nya. Sebagai bahan pertimbangan, sekiranya sedikit gojeg sistem tentang operasi ini memang tidak begitu penting tetapi cukup bisa menjadi bahan pertimbangan.

http://twitter.com/#!/davvn/status/265297318021058561

http://twitter.com/#!/davvn/status/265300368001495040

http://twitter.com/#!/davvn/status/265296300742959104

http://twitter.com/#!/davvn/status/265299082585726976

Nah, sekarang tinggal menentukan jenis sistem operasi apa yang anda inginkan?

Saya memilih untuk menggunakan iOS karena kemudahan penggunaannya. Selain itu, hardware yang digunakan untuk iOS memang sudah dioptimalkan untuk sistem operasi dan perangkat lunak yang dibenamkan didalamnya. Ibaratnya Apple membuat hardware ya cuma untuk dipinang satu sistem operasi saja. Hal ini seperti Blackberry yang juga membuat hardware hanya untuk dipinang satu sistem operasi saja. Tetapi tentu sangat terasa perbedaan antara Blackberry dengan iOS, sepertinya memang momentum kejayaan Blackberry sudah terlewati. sedangkan Android, android itu satu jenis sistem operasi yang siap dipinang oleh hardware siapa saja. Ibaratnya, karo sopo wae yo gelem. Ya kondisinya mirip lah dengan Windows Phone.

Ponsel Rusak dan Pelajaran Kimia SMA

Beberapa hari lalu Mbak Data secara tidak sengaja merenangkan telepon selulernya di dalam tas. Meletakkan HP di dalam tas dan memasukkan botol air mineral ke dalam tas tanpa menutup botolnya (karena lupa). Jadilah seisi tas menjadi basah bagai kolam renang, terlebih lagi karena tas yang digunakan adalah tas yang kedap air, air tidak bisa masuk tetapi juga tidak bisa keluar.

Hari Kamis lalu saya mengantarkan Mbak Data ke service center Samsung di seberang jalan pasar Kranggan. Saya sangat sadar bahwa dengan kondisi seperti itu HP sudah tidak bergaransi, tetapi karena tujuannya adalah memperbaiki HP, garansi atau tidak garansi tidak lagi menjadi masalah. Setelah mendapat giliran menghadapi CS yang kurang banyak senyum dan konsultasi, tukang service mengatakan bahwa sebagian besar komponen sudah korosi dan kalau mau ganti harus diganti satu blok PCB dan BGA-nya. Perkiraan harga penggantiannya bisa mencapai satu juta rupiah. Tanpa banyak basa basi, akhirnya kami pulang tak jadi memasukkan HP ke service center.

Setelah dilanda keputusasaan, saya iseng-iseng membongkar sendiri ponsel Galaxy Ace yang rusak. Alasannya tentu saja karena saya tidk percaya bahwa sebagian besar komponen telah korosi, sebab komponen-komponen elektronika tentu saja sudah menggunakan bahan yang tidak korosif, dalam artian untuk terkorosi membutuhkan waktu yang lama, tidak cukup hanya sehari-dua hari. Ya, kecuali dipercepat dengan proses elektrokimia sesuai yang saya dapatkan saat pelajaran jaman SMA dulu.

Dugaan saya, dengan asumsi proses elektrokimia pada logam, kemungkinan korosi hanya terjadi pada konektor baterai, switch power, atau paling jauh adalah IC power. Tidak ada komponen yang terlihat terkorosi kecuali satu bagian, yaitu switch power di sisi kanan sesuai dugaan saya. Dengan peralatan seadanya saya coba untuk melepas switch power dan membersihkannya. Selanjutnya saya solder ulang dan dipasang sesuai pada tempatnya.

VOILA! Setelah saya rangkai kembali akhirnya ponsel dapat nyala dan semua bagian berfungsi normal.

Tentu saja saya tidak mengutuk Samsung Service Center yang mengatakan harus diganti satu blok PCB, ya itu benar demi kebaikan ponsel-nya. Tapi tentu saja menjadi tidak baik bagi kami yang tidak punya banyak uang. Justru saya menjadi sangat berterimakasih kepada Samsung Service Center yang mengingatkan saya tentang pelajaran kimia SMA, korosi yang disebabkan proses elektrokimia. Pelajaran SMA yang pada akhirnya saya menyadari manfaat mempelajarinya, meski mungkin sekedar untuk hal-hal kecil seperti ini.

Masjid Raya Bandung

Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur di kantor karena memang sistem di kantor menerapkan lima hari kerja. Hari Minggu kali ini saya sempatkan untuk bersilaturahim ke tempat saudara di daerah Bandung Timur (agak Selatan) dan sejenak ngabuburit di halaman masjid raya Bandung.

Setelah dari tempat saudara di daerah Sanggarhurip saya naik angkot ke Alun-Alun Bandung. Agak sedikit bingung ketika saya sampai di Alun-Alun. Sedikitnya yang saya lihat ada dua tanah lapang. Satu tempat sepi dan ditutup portal, sedangkan satu lagi sangat ramai. Menurut pak supir angkot, yang ramai itulah Alun-Alun. Saya ke arah keramaian dan ternyata itu (menurut saya) adalah halaman masjid raya Bandung. Meski sedikit “agak nyambung” dengan konsep alun-alun, tapi memang agak janggal dan berbeda dengan alun-alun di daerah Magelang maupun Jogja. Tidak ada pohon beringin di tengah alun-alun. Kesamaannya adalah dikelilingi tempat ibadah, pasar, dan kantor polisi.

Sore itu memang menjelang buka puasa, biasanya dimanapun alun-alunnya kalau menjelang buka puasa pasti ramai. Apalagi karena (menurut saya) alun-alun Bandung ini adalah halaman masjid, wajar sekali kalau ramai. Sayang sekali kebersihannya kurang terjaga (padahal halaman masjid). Banyak tempat duduk (public space) merupakan salah satu kelebihan dari halaman masjid ini.

Masjid Raya Bandung memiliki halaman yang luas, memiliki public space yang sudah lumayan baik, dan bisa menjadi tempat alternatif untuk menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa.

* foto lainnya nyusul.

Pasar Kecamatan Candimulyo

Apakah saya salah kalau menanyakan kepada Wakil Bupati Kabupaten Magelang mengenai kontribusi positifnya bagi warga Candimulyo selama beliau menjabat sebagai wakil bupati?

Saya seringkali miris mengingat-ingat Kecamatan Candimulyo adalah satu-satunya kecamatan di Kabupaten Magelang yang tidak punya pasar utama. Bahkan pemerintah Kabupaten Magelang memilih untuk “memindahkan” Pasar Desa Tegalrejo yang sebenarnya sudah ada dibandingkan melirik Kecamatan Candimulyo yang belum punya pasar. Seberapa tidak pentingkah Candimulyo bagi Kabupaten Magelang?

Ibrahim dan Ismail Hidup Tahun 2011

Idul Qurban merupakan hari-hari yang istimewa bagi umat Islam, terlebih yang sudah diberi kesempatan melaksanakan ibadah haji (bukan naik haji). Dalam Idul Qurban tentunya masih tak lepas dari menyembelih hewan Qurban. Biasanya kalau ketemu orang atau tetangga kampung pasti ditanya, “kampungmu nyembelih berapa?”. Selanjutnya muncul rasa “jumowo” kalau di kampungnya nyembelih puluhan sapi dan ratusan kambing. Ada sesuatu yang bisa dibanggakan atas kampungnya.

Mengenai sembelih-sembelihan, tentu tak lepas dari cerita sejarahnya Ibrahim dan Ismail. Ibrahim yang diberi mandat untuk nyembelih Ismail. Untung saja Ismail itu anak yang Sholeh, manut sama bapaknya. Untung lagi karena mereka hidup pada jamannya, bukan jaman sekarang.

Kalau Ismail adalah pemuda jaman sekarang maka tentu saja justru malah mengira bapaknya wis edan. Tak cukup menganggap edan, lantas Ismail lapor ke polisi mengenai rencana penyembelihan atas dirinya. Pasti segera Ibrahim “diamankan”.

Itu cerita kalau Ismail seorang pemuda trendsetter jaman sekarang. Nah kalau Ismail memang bener-bener nurut sama bapaknya, tapi mereka hidup di jaman sekarang pasti beda lagi, meski ujung-ujungnya sama. Ketika Ibrahim sharing ke Ismail mengenai rencana penyembelihan itu maka Ismail manut, “nggih pak kula nderek panjenengan mawon”.

Dalam perjalanan menuju TKP untuk “penyembelihan” mereka kepergok tetangga dan ditanya, “Pak Brahim, mau kemana kok bawa pisau segede itu?”. Ibrahim pun menjawab, “Ini mas Samidi, mau nyembelih Ismail”. Begitu mendengar Ibrahim mau menyembelih Ismail maka mas Samidi langsung membunyikan alarm darurat dan segera tetangga-tetangga mengamankan Ismail dan Ibrahim. Selanjutnya, Ibrahim pun dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Sekalipun Ibrahim sudah bilang kalau rencananya itu beneran disetujui oleh Ismail dan itu sudah perintah dari Allah, tetap saja polisi tidak akan melepaskan Ibrahim karena polisi tidak punya bukti fisik sebagai jaminan bahwa itu perintah Allah.