Batalyon 403

Mohon maaf beberapa hari yang lalu (tepatnya 3 hari) blog ini tidak dapat dibuka, setelah saya telusuri terntata penyebabnya sangat sederhana tetapi akibatnya fatal. Hanya beda pada file permission dari folder public_html. Yang semestinya 755 ternyata gara-gara salah pencet di cpanel berubah jadi 750. Tapi sekarang sudah saya resolve kok.

Ternyata cuma beda angka 5 dan 0 akibatnya fatal. (doh)

Tapi kenapa kode untuk forbidden 403 ya? Setau saya 403 itu ada di Jalan Kaliurang Ringroad munggah sithik, Batalyon 403…. Ternyata ada juga di dunia komputer.

Obat Mencret

Posting ini sekedar menjawab pertanyaan adik kelas SMA saya yang bertanya mengenai kelanjutan studi di jenjang perguruan tinggi, dia bingung mau masuk program studi apa, jurusan apa, dan lebih jauh lagi universitas mana. Ah kebetulan sekali, sisan diikutkan aja di lomba blog UII. Bener kan prinsip saya, idealisme yang baik itu mbanyu mili, menyesuaikan kondisi dan case study.

Ngomong-ngomong masalah idealisme, ideal tak boleh lepas dari realita. Boleh saja membuat parameter ideal mengenai segala sesuatu tetapi ketika berbenturan dengan realita seseorang wajib ain untuk menyesuaikan idealismenya. Termasuk mengenai perguruan tinggi idaman di Indonesia ini.

Perguruan tinggi ideal di Indonesia tidak sama dengan perguruan tinggi favorit Indonesia dan tidak sama dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Membuat kriteria perguruan tinggi itu ideal, tetapi kondisi perguruan tinggi favorit dan perguruan tinggi terbaik itu realitas, ideal itu kualitas sedangkan favorit dan terbaik itu kuantitas, tidak dapat dijumlahkan, seperti halnya gula dengan garam. A ditambah B bukan AB, bukan 2A, juga bukan 2B karena A tidak sama dengan B. Anda tidak dapat menjumlahkan tetapi mencampur keduanya dengan takaran yang tepat bisa menjadi oralit, obat mencret yang sangat manjur. Memilih universitas itu seperti membuat obat mencret itu.

Tapi membicarakan idealitas memang tak lepas dari idealitas-nya publik karena sadar-tidak sadar dan senang-tidak senang idealitas seseorang dipengaruhi oleh opini publik. Ini bagaimana memilih perguruan tinggi. Step by step dan berupa langkah-langkah sederhana, insyaallah manjur untuk obat mencret.

Yang pertama adalah membuat kriteria ideal dulu dengan mengumpulkan beberapa realita. Kalau parameter yang banyak dipakai kira-kira seperti ini: Mau jadi apa sih saya, apa background sekolah saya, bagaimana orangtua saya, dimana tempat tinggal saya, dan segala sesuatu yang menjadi idealitas diri masing-masing. Anda berhak untuk berbeda bahkan bertentangan. Lebih baik lagi kalau itu keluar dari pemikiran anda sendiri. Itulah idealisme anda mengenai perguruan tinggi.

Selanjutnya menuju alam realita, informasi. Cari informasi mengenai institut, sekolah tinggi, perguruan tinggi, universitas sesuai dengan kriteria ideal. Sebaiknya abaikkan mengenai pandangan orang lain, mengenai opini publik. Hidup anda, andalah yang mengatur, bukan publik yang mengatur. Katakanlah anda di Magelang dan ingin kuliah di dekat-dekat saja. Pilih universitas sesuai tempat yang anda inginkan. Katakanlah anda ini waktu SMA dari Ilmu Sosial anda ingin memperdalam Ekonomi tetapi pada basis Islam, cari universitas yang punya fakultas/jurusan/studi sesuai yang anda inginkan misalnya di Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia. Kalau masalah biaya ternyata orangtua anda rasanya kurang mampu, cari universitas yang menyediakan banyak beasiswa. Kalau anda punya idealisme setelah lulus mau menjalani profesi tertentu cari universitas yang memiliki alumni sebagai praktisi di bidang yang anda inginkan.

Bagaimana mendapatkan informasi sebanyak itu? Anda bisa tanya ke kakak tingkat anda yang kuliah di universitas, dan pastikan jangan hanya bertanya pada satu orang agar informasi yang anda peroleh valid dan lebih komprehensif. Dari pencarian informasi ke mahasiswa, andapun bisa memperoleh kriteria tambahan bagaimana perilaku mahasiswa yang sedang menempuh studi di universitas tertentu. Kalau perlu tanya ke universitasnya langsung sehingga anda juga tau bagaimana sense and responsibility universitas yang anda tanya.

Ketika ternyata tidak ada yang memenuhi kriteria ideal anda maka andalah yang harus menyesuaikan, inilah yang namanya fleksibilitas dan case study anda dalam menghadapi realita sehingga idealitas anda dapat dipertemukan dengan realitas. Itu yang namanya mbanyu mili. Dengan begitu anda sudah bisa membuat obat mencret. Anda mendapatkan perguruan tinggi favorit sekaligus perguruan tinggi terbaik dengan parameter idealitas oralit tadi.

Nyatus, Mendak, Nyewu

Di berbagai media diberitakan mengenai 100 hari pemerintahan pak SBY. Di berbagai tempat diberitakan mengenai demonstrasi mengkritisi 100 hari pemerintahan SBY. Ada apa dengan 100 hari? Kenapa dipilih angka 100?

Saya jadi ingat di desa dulu (dan sampai sekarang masih berlangsung) ada istilah Nelung Dina, Mitung Dina, Matangpuluh, Nyatus, Nyewu, Mendak. Dan sepanjang pengalaman saya, itu hanya diterapkan pada orang yang meninggal, berupa prosesi-prosesi membacakan Yasin dan Tahlil beserta bancaan/genduren.

Nelung Dina adalah rangkaian acara yang dilaksanakan pada malam ketiga setelah orang meninggal. Biasanya adalah acara Yasinan (dan tahlilan) di kuburan, yasinan di rumah orang yang meninggal, dan gendurenan.

Mitung Dina adalah acara dilaksanakan malam ketujuh. Dianggap sebagai acara khatam-nya Yasinan di kuburan, jadi dari hari hari pertama hingga hari ketujuh warga sekitar rumah yang ditinggalkan ngaji (yasinan dan tahlilan) di kuburan. Sama, disini ada gendurenan juga.

Matangpuluh dilaksanakan di rumah duka pas malam ke empatpuluh. Selain gendurenan juga tetangga-tetangga yang diundang untuk yasinan dan tahlilan dipersilahkan untuk makan makanan yang sudah dipersiapkan pemilik rumah (makan besar).

Selanjutnya Nyatus, Nyewu, Mendak prosesinya hampir sama dengan Matangpuluh. Nyatus dilaksanakan pada malam ke seratus, Nyewu dilaksanakan malam ke seribu, sedangkan Mendak dilaksanakan setiap satu tahun satu kali, dihitung menggunakan kalender Jawa (petungan jowo). Mendak ini biasanya dilaksanakan hingga tahun ketujuh. Sehingga biasanya secara urut disebut mendak pisan, mendak pindo, mendak katelu, mendak papat, mendak limo, mendak nem, dan terakhir mendak pitu.

Apa hubungannya prosesi ini dengan pemerintah SBY sehingga di pemerintahannya SBY pun ada istilah nyatus (seratus hari kepemimpinan SBY)? Ada sesuatu yang mati pas pelantikan presiden SBY? Ah cari jawabannya sendiri-sendiri saja lah.

* judul kali ini tidak mencerminkan isi.

Kekar-nya Geologi

Pengukuran kekar pada suatu daerah digunakan untuk menentukan arah gaya. Dalam hal ini penentuan gaya dapat digunakan untuk menentukan arah pergerakan batuan, untuk membantu dalam interpretasi sesar dan lipatan suatu daerah.

Pergerakan lempeng tektonik menimbulkan adanya gaya pada zona subduksi. Sebelum terjadi sesar ataupun lipatan biasanya terbentuk kekar, sehingga kita dapat menentukan arah gaya yang bekerja pada suatu daerah, selanjutnya kita dapat mengetahui arah penunjaman lempeng tektonik.

Misal sepanjang pantai selatan pulau Jawa. Di sepanjang pantai selatan pulau Jawa terdapat banyak singkapan geologi baik berupa zona sesar, zona lipatan, maupun kekar. Hal ini mengindikasikan ada suatu gaya yang besar yang menyebabkan adanya singkapan. Pengukuran kekar digunakan sebagai salah satu cara untuk menentukan arah gaya, selanjutnya dengan dapat ditentukannya arah gaya, kita dapat memperkirakan asal gaya. Di sepanjang pantai selatan sebagian besar arah gaya adalah utara-selatan. Dengan begitu kita dapat memperkirakan bahwa asal gaya berasal dari utara atau selatan. Dengan menambahkan bukti-bukti lain, misal di sepanjang pulau jawa terdapat deretan gunung api yang mengarah barat-timur, pulau jawa sering terjadi gempa tektonik, dan beberapa bukti lain, dapat disimpulkan di sekitar pulau Jawa terdapat zona penunjaman (subduction zone) yang mengarah utara-selatan.

Analisis kekar juga bisa digunakan untuk menentukan arah gaya pada zona lipatan jika ditemukan kekar-kekar berpasangan pada titik kelengkungan maksimum (hinge).

Pada lipatan antiklin gaya pembentuk lipatan berlawanan arah terhadap gaya pembentuk kekar (kekar 1). Pada lipatan sinklin gaya pembentuk lipatan searah dengan arah gaya pembentuk kekar (kekar 2).

Kekar 1 dapat terbentuk pada kelengkungan maksimum (hinge) lipatan antiklin karena pada puncak kelengkungan, sebagian kecil batuan (yang berada pada hinge) mengalami peregangan (elastisitas). Arah gaya kekar akibat peregangan berlawanan terhadap arah gaya pembentuk lipatan. Kekar 2 dapat terbentuk pada kelengkungan maksimum (hinge) lipatan sinklin karena pada puncak kelengkungan, sebagian kecil batuan (yang berada pada hinge) mengalami kompresi (penekanan). Arah gaya pembentuk kekar searah dengan gaya pembentuk lipatan.

Duit

Kawan, dengan uang engkau dapat….
Membeli tempat tidur, tapi tidak dapat membeli tidur nyenyak.
Membeli sebuah jam, tapi tidak dapat membeli waktu.
Membeli sebuah buku, tapi tidak dapat membeli pengetahuan.
Membeli posisi yang bagus dalam pekerjaan, tapi tidak dapat membeli kehormatan.
Membeli obat-obatan, tapi tidak dapat membeli kesehatan.
Membeli darah, tapi tidak dapat membeli kehidupan.
Jadi uang bukanlah segalanya.

Uang terkadang membuatmu merasa sakit dan menderita.
Aku memberitahukan hal ini kepada kalian semua, karena aku adalah temanmu.
Sebagai teman aku ingin menyingkirkan semua rasa sakit dan penderitaan yang engkau alami.
Jadi segera kirimkan semua uangmu kepadaku karena aku rela menderita untukmu.

Salam manis,
Temanmu yang terbaik….

*repost dari milis geofisika ugm 2007