Datang dan Pergi

Dalam dinamika berkehidupan, kita dihadapkan dengan banyak orang yang seringkali datang dan pergi begitu saja dari hadapan kita. Tentu saja termasuk dalam urusan mergawe, beberapa orang partner kita akan pergi dan berganti dengan orang lain. Sepanjang tahun lalu sampai awal tahun ini ada beberapa orang sekawanan saya yang berhenti dari pekerjaannya, kemudian ada beberapa orang yang masuk menggantikannya. Hal yang demikian terjadi di banyak tempat.

Saya jarang merasa bersedih dengan kepergian setiap orang dalam pekerjaan. Mengapa demikian? Saya mendapati bahwa saya menempatkan setiap partner saya sebagai hubungan sosial dan perorangan. Kalau kebetulan ada dalam posisi kesamaan pekerjaan, itu adalah bonus.

Kalau suatu ketika orang berhenti dari pekerjaannya, hubungan secara personal tidak serta-merta juga berhenti. Pun, komunikasi tak selalu urusan pekerjaan. Banyak hal yang bisa dikomunikasikan dan berbagi bersama dalam urusan lain. Karena hubungan antar manusia itu disebut sebagai hubungan sosial, bukan sekedar hubungan kerja (industrial).

Tingkatan tertinggi keimanan manusia dalam urusan dunia tertuang dari keberhasilannya dalam berkehidupan sosial.

Selamat Tahun Baru, Halo Dunia!

Ini adalah tulisan pertama saya pada tahun 2016. Delapan tahun lalu kiranya menjadi saat pertama kali bagi saya menulis di weblog (blog). Dalam menulis di blog saya mengalami dinamika pasang surut yang luar biasa, konsistensi adalah taruhan utama. Saya tidak cukup konsisten dalam menulis. Dalam catatan rekapitulasi tulisan pribadi saya, pada rentang September-Desember 2007 menghasilkan 38 tulisan. Rentang tahun 2008-2015 secara berurutan 109 tulisan, 244 tulisan, 97 tulisan, 102 tulisan, 76 tulisan, 41 tulisan, 22 tulisan, dan terakhir tahun 2015 tercatat 18 tulisan. Jelas dari angka-angka tersebut menunjukkan trend menurun secara konsisten sejak tahun 2011.

Ketidakkonsistenan saya tidak hanya soal angka-angka jumlah tulisan. Dalam beberapa kesempatan, saya terlalu ngawur dengan membuat blog-blog secara terpisah sesuai tema tertentu. Hasilnya, beberapa blog menjadi jarang ada pembaruan konten. Beberapa diantaranya ‘dimatikan’ oleh sistem sementara ada satu blog yang masih hidup dengan satu tema tertentu. Saya menjadi enggan menulis selain pada tema tersebut dalam blog sementara ada keinginan untuk menulis diluar tema tersebut. Pun pada dua bulan terakhir tahun 2015 saya menjadi benar-benar tidak menghasilkan apapun karena terbatasi dengan tema blog yang masih tersisa.

Selain tulisan pertama pada tahun 2016, tulisan ini juga tulisan pertama hasil remake blog saya lho. FYI aja sih.

SELAMAT TAHUN BARU

Menulis dan menuangkan ide itu menyenangkan, tetapi membuat batasan-batasan seringkali justru mempersulit diri sendiri.

Mengganti Harddisk Laptop Dell Precision M6600

Banyak pengguna Windows yang sudah cukup familiar dan mengerti kalau Windows 7 memiliki solusi backup windows yang sangat baik. Salah satu manfaat didalamnya memungkinkan bagi pengguna untuk membuat apa yang disebut system image dari komputer. Secara sederhana, system image adalah duplikasi dari harddisk dalam komputer sehingga memungkinkan untuk melakukan restore komputer ke keadaan sebelumnya, yaitu mengembalikan kondisi sistem komputer sehingga persis seperti sesaat sebelum pembuatan system image.

Kebanyakan laptop dijual dengan harddisk tunggal dengan kapasitas tertentu. Tentu saja ada yang sudah merasa cukup dengan kapasitas harddisk yang dimiliki, tetapi tidak sedikit juga yang merasa kapasitas harddisknya terlalu kecil. Saya memiliki laptop workstation Dell Precission M6600 (Intel Core i7 2720QM, Nvidia Quadro 3000M, RAM 8GB – upgraded) dengan kapasitas harddisk bawaan 320 GB dan hanya saya buat satu partisi drive C saja (satu buah partisi). Dengan mempertimbangkan kebutuhan kapasitas besar dan kecepatan untuk partisi sistem, kapasitas ini saya rasa kurang sehingga perlu melakukan upgrade kapasitas harddisk laptop. Tentu saja saya tidak mau kehilangan lisensi OEM Windows 7 Professional yang sudah disertakan dalam laptop. Saya perlu melakukan penggantian harddisk dengan kapasitas yang lebih besar, yaitu 500 GB (Seagate Momentus XT hybrid).

Langkah pertama yang saya lakukan adalah meminjam harddisk dengan kapasitas minimal 320GB (dalam hal ini saya menggunakan harddisk eksternal 1 TB). Buat “system image” menggunakan fungsi backup and restore, melalui start menu ketikkan backup sehingga muncul pilihan backup and restore.

Klik Backup and Restore, selanjutnya pilih di sisi kiri atas create a system image.

Selanjutnya akan muncul pilihan tempat untuk menyimpan system image. Sebagai contoh saya menyimpan system image di harddisk yang saya beri nama SOLIDEARTH. Anda bisa menyimpannya di drive yang lain (asal mencukupi) atau bisa juga disimpan ke dalam DVD, Hal yang perlu dipertimbangkan jika ingin menyimpan system image dalam DVD adalah kapasitas satu buah DVD-R biasanya hanya 4,7GB sedangkan data-data dan file dalam sistem seringkali lebih dari 120GB sehingga bila ingin tetap menggunakan DVD pasti akan memerlukan sangat banyak keping DVD. Setelah memilih harddisk untuk backup, klik Next.

Pada step berikutnya akan muncul pilihan drive (partisi) yang akan dipertahankan, karena saya hanya membuat satu buah partisi dalam laptop maka yang akan muncul hanya partisi System (C) dan System Reserved. Klik Start backup.

Proses pembuatan system image akan berlangsung otomatis, jika isi dari partisi System (C) cukup besar maka waktu yang diperlukan dalam pembuatan system image cukup lama, misal pada partisi System (C) laptop saya mencapai 287 GB maka akan memerlukan waktu lebih dari satu jam untuk membuat system image. Setelah selesai proses pembuatan system image akan muncul pilihan untuk membuat System Repair Disc, sebaiknya juga dibuat system repair disc (untuk bootable disc saat restore ke harddisk yang baru). Siapkan CD atau DVD kosong di dalam DVD/CD-RW Drive kemudian klik Create disc.

Dalam proses ini, sistem akan membuat satu buah bootable disc yang nantinya diperlukan pada saat memasukkan file dan boot ke dalam harddisk yang baru.

Setelah proses ini selesai selanjutnya matikan laptop, lepas kabel charger dan baterai, buka dan ganti harddisk yang lama dengan harddisk yang baru. Saya mengganti harddisk bawaan dari laptop Dell Precission M6600 (kapasitas 320GB-5200RPM) dengan harddisk baru Seagate Momentus XT Hybrid (kapasitas 500GB-7200RPM). Selanjutnya setelah semua terpasang kembali, nyalakan laptop. Masuk ke BIOS, ubah setting first boot BIOS ke DVD-Drive. Masukkan DVD/CD System repair disc yang telah dibuat tadi dan pasang eksternal harddisk berisi system image (dalam hal ini adalah harddisk yang diberi nama SOLIDEARTH) ke USB laptop. Lakukan startup sehingga muncul pilihan boot dari CD/DVD drive. Tunggu hingga muncul window System Recovery. Jika system image dari harddisk berisi backup tidak muncul, pilih saja Restore your computer using a system image that you created earlier. Selanjutnya klik Next.

Pada window berikutnya akan muncul pilihan system image yang akan digunakan untuk restore. Pastikan system image yang tersimpan dari eksternal harddisk (SOLIDEARTH) muncul. Setelah semua terbaca dengan benar, klik Next.

Proses selanjutnya sistem akan melakukan restorasi (pengkopian) isi file system dari system image ke harddisk internal baru. Proses ini memerlukan waktu cukup lama, meski tidak lebih lama daripada proses pembuatan system image.

Setelah semua selesai, sistem akan restart, pastikan kali ini boot pertama dari harddisk (lakukan pengubahan melalui BIOS). Proses pemindahan sistem dari harddisk lama ke harddisk baru telah selesai.

Meski sistem telah pindah ke harddisk yang baru bukan berarti proses ini sudah benar-benar selesai. Perlu satu proses lagi supaya harddisk benar-benar termanfaatkan secara penuh.

Secara default, partisi yang dibuat oleh system restore ke dalam harddisk yang baru adalah sama dengan partisi pada harddisk sebelumnya (dalam hal ini adalah 320GB), masih ada unallocated sebesar 180GB. Untuk memperbesar ukuran partisi ini masuklah ke disk management, caranya dengan melalui start menu ketikkan partition. Pilih Create and format harddisk partitions. Pada Disk 0 drive (C) klik kanan kemudian pilih Extend Volume.

Ikuti perintah dan opsi yang ada secara default. Jika semuanya dilakukan dengan benar maka partisi C akan menjadi lebih besar.

Mengenang Wisma Blumbang

https://www.youtube.com/watch?v=uqT9F3L5gYw&feature=share&list=PLigXW1pwSJmaQiNRPEQ_QNaUH0pAVLwpO

Wisma Blumbang dulu adalah rumah tinggal teman-teman yang terdiri dari berbagai daerah dan berbagai latar belakang. Saya dulu betah tinggal di tempat ini karena rasa kebersamaan yang terjalin diantara sesama penghuni rumah tinggal di Wisma Blumbang. Wisma Blumbang bukanlah kompleks perumahan, atau beberapa rumah tinggal dalam satu lingkungan. Wisma Blumbang hanyalah beberapa deret kamar kost yang disewakan oleh Pakdhe, Ya, teman-teman kost dari dulu yang pertama tinggal di Wisma Blumbang memanggilnya dengan nama Pakdhe. Orang tua yang sudi menyewakan kamar-kamar kost miliknya dengan harga yang sangat murah dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya, bahkan dari cerita penghuni kost pertama hingga beberapa turunannya, Pakdhe tidak pernah meminta anak-anak kost untuk mbayar sewa. Tetapi atas inisiatif penghuni kost juga pada akhirnya sepakat untuk membayar sewa, sekedar untuk perawatan kompleks kost.

Sayang, orang sebaik Pakdhe yang dengan ikhlas mau mengasuh dan ngopeni kami meninggal pada tahun 2005 lalu. Selanjutnya pengelolaan rumah kost diserahkan kepada anaknya yang sebenarnya tinggal agak jauh dari rumah kost. Satu persatu penghuni kost datang dan pergi silih berganti. Ada yang lulus kemudian keluar karena tempat kerja yang tak di Jogja. Satu hal yang tak titeni di Wisma Blumbang adalah sekali sudah masuk menjadi penghuni kost, tidak ada yang kemudian keluar kost untuk pindah ke rumah kost lain.

Dulu, setiap kali ada yang wisuda atau diterima kerja, anak-anak kost selalu mengadakan semacam pesta kecil untuk merayakan keberhasilan teman-teman. Meski pada saat pesta terdapat set alat band komplit beserta gitar listrik dan panggung sederhana, tapi ini tak mengeluarkan banyak biaya karena sound system yang dipakai adalah sound system milik warga kampung di sekitar Wisma Blumbang. Kedekatan penghuni kost dengan warga kampung membuat kami sangat nyaman untuk sekedar sambat. Teman-teman kost bahkan sering ikut ronda bersama warga sekitar, sekedar untuk ikut mengamankan lingkungan. Kadang juga teman-teman kost gojeg di kamling sambil main remi di kampung. Kerja bakti, tentu saja ketika kami tidak ada acara lain kami ikut ngguyub sekedar ngrusuhi nyekel pacul atau ember.

Lik Amat, orang yang tinggal di seberang jalan depan Wisma Blumbang sudah sangat hafal dan akrab dengan penghuni kost, kadang ketika teman-teman kost datang ke warung dan kebetulan uangnya ketinggalan Lik Amat (kami memanggilnya Lik Buardiman) hanya mengatakan “wis gowo wae disik, mbayare sesuk-sesuk yo kena” (sudah bawa saja dulu, bayarnya besok-besok juga bisa). Pernah suatu ketika teman-teman kost karena tidak ada yang bisa memanjat pohon mangga kemudian minta tolong Lik Amat untuk ngunduh mangga yang bergelantungan di halaman Wisma Blumbang.

Kang Mat yang buka angkringan di jalan depan kost-kostan adalah partner hebat bagi teman-teman kost yang malam-malam ngidap insomnia. Ya, sekedar untuk nyruput wedang jahe dan ngemil tempe goreng pun bisa duduk barang dua-tiga jam di angkringan. Tiap slametan pesta-pesta ada yang wisuda atau diterima kerja, Kang Mat yang dapat order membawa makanan khas angkringan ke tengah ruang pesta. Warga sekitar pun boleh sak penake ambil makanan dan ikut nimbrung nonton “konser“.

Ah, itu sudah beberapa tahun yang lalu. Tahun 2010 lalu teman-teman Blumbang mendapat ultimatum untuk segera pindah karena tanah akan dijual. Ya beberapa dari teman-teman kost dikembalikan uang sewanya. Rupanya sudah ada pembeli komplit dengan developernya. Wisma Blumbang sekarang telah disulap oleh sang developer menjadi perumahan kecil-kecil nan menjulang tinggi, kontras sekali dengan rumah-rumah disekelilingnya. Wisma Blumbang telah diubah menjadi kompleks Grand Pastika Pogung oleh Arya Guna.

Membuat Grid 3D Cube

Pemrograman matriks kali ini belajar mengenai cara membuat 3D grid cube dengan MATLAB. Sistem 3D cube ini dalam geofisika bermanfaat untuk membuat model tomografi 3 dimensi. Bila dalam tomografi 2 dimensi setiap blok dinyatakan sebagai luasan, maka dalam tomografi 3 dimensi setiap blok kecil dinyatakan sebagai suatu volume. Dalam membuat pemodelan setiap blok diberi nilai properties tertentu misal slowness (kebalikan dari kecepatan, 1/v), rock quality (selaras dengan kebalikan atenuasi, 1/a), atau sifat-sifat fisis lainnya.

Sebelum melangkah lebih jauh mengisi nilai-nilai property dari setiap cube dan melakukan inversi, ada baiknya belajar cara membuat cube terlebih dahulu. Kali ini dengan menggunakan program MATLAB (R2010a). Berikut ini syntax dan penjelasan pemrogramannya:

clear all;
clc;
% Data diskrit dari -4 s.d 4 dengan step 1 untuk koordinat X,Y,Z
x = -4:1:4; y = -4:1:4; z = -4:1:4;

% pengaturan komponen X
[X1 Y1 Z1] = meshgrid(x([1 end]),y,z);
% mengatur dimensi X, Y, Z vektor
X1 = permute(X1,[2 1 3]);
Y1 = permute(Y1,[2 1 3]);
Z1 = permute(Z1,[2 1 3]);
% mengosongkan nilai
X1(end+1,:,:) = NaN;
Y1(end+1,:,:) = NaN;
Z1(end+1,:,:) = NaN;

% pengaturan komponen Y
[X2 Y2 Z2] = meshgrid(x,y([1 end]),z);
% mengosongkan nilai
X2(end+1,:,:) = NaN;
Y2(end+1,:,:) = NaN;
Z2(end+1,:,:) = NaN;

% pengaturan komponen Z
[X3 Y3 Z3] = meshgrid(x,y,z([1 end]));
% mengatur dimensi X, Y, Z vektor
X3 = permute(X3,[3 1 2]);
Y3 = permute(Y3,[3 1 2]);
Z3 = permute(Z3,[3 1 2]);
% mengosongkan nilai
X3(end+1,:,:) = NaN;
Y3(end+1,:,:) = NaN;
Z3(end+1,:,:) = NaN;

% membuat garis yang menghubungkan antar sesama komponen vektor
h = line([X1(:);X2(:);X3(:)], [Y1(:);Y2(:);Y3(:)], [Z1(:);Z2(:);Z3(:)]);

% membuat gambar prespektif
set(h, 'Color',[0.5 0.5 1], 'LineWidth',1, 'LineStyle','-')
axis off
view(3), axis vis3d
camproj perspective, rotate3d on