Kembali ke Floppy Disk

Berapa kapasitas simpan portable digital storage yang anda miliki? Seberapa besar ukuran fisiknya? Dengan adanya MicroSDHC, sekarang begitu mudah menyimpan data digital berukuran orde puluhan gigabyte dalam sebuah benda seukuran kuku jari kelingking kita. Sangat kecil, ringan, hemat energi, namun mudah hilang.

Ketika masih SMP saya masih mengalami portable media storage floppy disk berukuran 5,2 inch yang hanya bisa menyimpan tak lebih dari 1MB. ukurannya 100x lebih besar dari MicroSDHC, namun kapasitasnya bisa jadi 1000x lebih kecil dari MicroSDHC. Menjelang masuk SMA saya mulai memakai floppy disk yang 3,5 inch. Kapasitasnya dua kali lebih besar, yaitu 1,44MB. Biasanya saya gunakan untuk menyimpan dokumen word processor atau spreadshet ditambah bebrapa gambar resolusi kecil.

Masuk kelas 2 SMA beralih menggunakan flashdisk dengan kapasitas simpan 256MB buatan Kingston berwarna silver. saya gunakan hingga kuliah semester 1. Selanjutnya karena kebutuhan kapasitas media portable yang lebih besar saya membeli flashdisk berukuran 1GB dan satu buah MiniSD 512MB untuk handphone saya.

Sampai sekarang saya masih mengandalkan flashdisk untuk menyimpan dokumen digital. Meski dalam perkembangannya sekarang sudah banyak media simpan yang berkapasitas lebih besar semisal portable harddisk yang mampu menyimpan hingga kapasitas 2TB.

Berbeda dalam hal pemanfaatan, sepertinya akhir-akhir ini saya justru membutuhkan 3,5 inch floppy disk dalam hal pemindahan data dari instrumen geofisika yang saya gunakan, beserta kemampuan memanfaatkan DOS command untuk mengelola file-file.

Troubleshoot Plugin WordPress

Pernah suatu ketika anda menemukan plugin yang sangat menarik dan mestinya akan bagus ketika dipasang di blog anda? Setelah membaca beberapa review di internet mengenai plugin tersebut anda semakin yakin untuk memasang di blog wordpress anda. Selanjutnya anda mendownloadnya, mengupload ke blog anda, dan melakukan aktivasi plugins. Kemudian yang anda alami ….

…Nothing!

Masih beruntung kalau tidak terjadi apa-apa, karena kadang ada kejadian yang lebih parah dari itu. Tentu anda jadi penasaran, kenapa tidak terjadi apa-apa meski plugin telah diaktifkan?

Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana untuk mencari kesalahan dari plugins wordpress yang baru saja anda pasang.

  1. Matikan semua plugin wordpress anda kecuali plugin yang baru saja anda pasang atau yang ingin anda cari kesalahannya.
  2. Cek halaman blog anda. Jika ternyata plugin tidak bekerja bisa dipastikan error ada pada theme atau plugins itu sendiri. Jika ternyata plugins bekerja dengan baik, lanjutkan ke langkah berikutnya.
  3. Aktifkan plugin wordpress lainnya satu per satu, setiap melakukan aktivasi satu plugin cek halaman blog anda. Jika satu plugin telah diaktifkan, jangan lupa untuk mematikan kembali sebelum mengaktifkan plugin lainnya.
  4. Jika suatu ketika anda menemukan kesalahan (error) saat mengaktifkan satu plugin lain, bisa dipastikan dua plugin aktif tersebut yang menyebabkan konflik.

Sampai langkah keempat ini, hal yang bisa saya sarankan adalah menghubungi kedua pembuat plugin bahwa plugin ini mengalami error saat digunakan bersamaan.

Desa Penyangga Kota

Desa merupakan satuan keompok masyarakat mandiri yang posisinya di luar jejaring pemerintahan negara. Satuan kedinasan terendah dalam struktur pemerintahan terbatas hanya sampai pada lingkup camat dan jajarannya. Kepala desa atau orang menyebut kades adalah pucuk pimpinan dari sebuah desa yang terdiri dari beberapa dusun di bawahnya. Kepala desa tidak bertanggungjawab kepada camat ataupun bupati. Desa sederajat dengan kelurahan.

Desa mengacu pada tatanan yang ada di wilayah kabupaten sedangkan kampung mengacu pada tatanan wilayah yang ada di wilayah perkotaan. Dalam bayangan siapapun, istilah desa melambangkan sebuah tatanan kehidupan yang slow dan tata ruang yang masih longgar-longgar. Jarak antar rumah yang cukup jauh, banyak pepohonan, saling mengenal antar tetangga jauh. Ibaratnya desa adalah gambaran ideal tatanan kehidupan dengan jarak interpersonal dan ekstrapersonal dari tiap individu hampir tidak ada. Dalam bayangan kebanyakan orang, kampung identik dengan kekumuhan, jarak antar rumah yang rengket-rengket, dan identik dengan gang-gang sempit. Tak ayal kampung diidentikkan dengan grusah-grusuh atau dinamika pergerakan yang cepat. Meskipun sebenarnya tak sedikut juga kampung yang sudah teratur, rapih, dan tertata.

Kabupaten yang identik dengan desa dan kota yang identik dengan kampung merupakan rangkaian mata rantai kompleks yang saling berkaitan. Dalam bahasa sederhana, kabupaten ibaratnya semacam buffer atau penyangga bagi kota. Dengan kepadatan penduduk kota yang jauh lebih tinggi dari kabupaten, kabupaten menjadi penyangga yang menampung para pemburu-pemburu koin yang beroperasi di kota.

Barangkali masih ada yang membandingkan istilah desa-kota yang sebenarnya dalam struktural tak bisa disejajarkan. Namun, dalam kapasitas membandingkan kondisi dan tatanan sosial, penyebutan desa-kota merujuk pada keteraturan-kesemrawutan. Banyak orang mendambakan keteraturan dan tidak menyukai kesemrawutan.

Mempopulerkan istilah ‘ndeso’ telah membawa banyak kemunduran jaman di desa. Siapapun sebaiknya merasa berdosa saat menyebut ‘ndeso’ sebagai bentuk ejekan yang dikonotasikan buruk. Sadar tak sadar, ‘ndeso’ merupakan sebuah bentuk penistaan terhadap keteraturan kehidupan desa karena pada kenyataan desa masih jauh lebih baik dibandingkan kota.

Untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup, sumber daya yang ada di sekitar desa sudah cukup. Ketika mencampurkan unsur kebutuhan hidup dengan ‘keinginan’ hidup maka kemudian kota menjadi tujuan untuk memenuhi ‘keinginan’ hidup. Tak ada yang salah dengan keinginan, karena memang hakikat hidup memenuhi fungsi urip, arep, urap, lan urup (hidup, berkeinginan, membaur, dan bertukar). Tentu yang diharapkan adalah interaksi yang membawa nilai-nilai positif.

Bila interaksi antara desa-kota yang diangkut bersama pemenuhan ‘keinginan’ hidup membawa petaka maka yang diperoleh adalah interaksi yang membawa kemunduran jaman. Interaksi jenis ini banyak dihindari oleh tatanan sosial desa beserta para perangkatnya. Namun pada akhirnya, setiap individu-individu di desa akan menentukan apa saja yang diambil dari kota. Kepala desa, kepala dusun, dan perangkatnya tak bisa mengatur apapun yang diserap oleh warganya. Kepala desa sebatas mengayomi warganya, bukan untuk mengatur individu di desanya. Harapannya desa mempertahankan untuk tetap menjadi desa, sedangkan kota berkewajiban belajar kearifan-kearifan yang masih tersimpan di desa untuk terciptanya hubungan desa sebagai penyangga kota yang sehat.

https://www.youtube.com/watch?v=gLV6xMJf0gQ

Jogan, Grojogan di Pantai Selatan

Wisata pantai di sepanjang bibir Pantai Selatan Gunung Kidul memang tak pernah ada habisnya. Bagi wisatawan yang sudah setidaknya dua tahun lebih tidak berkunjung kembali ke wisata pantai gunung Kidul barangkali kalau wisata lagi akan menemui hal-hal baru di sepanjang obyek wisata pantai Gunung Kidul. Selalu saja ada pantai-pantai wisata baru di Gunung Kidul Yogyakarta. Sebut saja Jogan dan Pok Tunggal. Keduanya merupakan obyek wisata pantai yang relatif masih baru dibandingkan obyek wisata lain semacam pantai Indrayanti (Pulang Sawal), Siung, maupun Sundak.

Lokasi pantai Jogan maupun Pok Tunggal berada diantara pantai Indrayanti dan Siung. Pantai Pok tunggal sejauh ini masih dikelola oleh warga setempat. Berbeda dengan pantai Jogan yang retribusinya masih satu paket dengan wisata pantai Siung. Untuk masuk pantai Jogan cukup membayar retribusi Rp 3.000,00 sudah termasuk ke Siung. Parkir pantai Jogan cukup dekat dengan bibir pantainya dan membayar retribusi Rp 2.000,00. Tentu bukan harga yang mahal untuk bisa masuk pantai Jogan dan Siung.

Pantai Jogan memiliki keistimewaan karena adanya air terjun tepat di bibir pantai. Cukup menarik sebagai obyek foto pantai, terlebih jika menaiki bukit tepat di sisi kanan dan kiri pantai Jogan. Dari sisi bukit pantai Jogan dapat terlihat objek-objek pantai lain di sekeliling Jogan. Di beberapa bagian pantai Jogan dijadikan spot pemancingan, memancing di pantai.

Kekurangan dari Pantai Jogan yaitu wisatawan tidak dapat secara bebas bermain air laut. Ombak yang cukup besar, karang-karang tajam, dan tebing-tebing di bibir pantai sangat berbahaya bagi wisatawan yang ingin bermain air. Hanya pada saat air laut surut saja wisatawan dapat bermain di bawah air terjun Jogan. Tempat makan di Jogan juga hanya ada satu tempat, itu pun paling sekedar mie instant dan minum-minuman ringan. Akses jalan menuju pantai Jogan juga belum terlalu bagus, masih berupa tatanan bebatuan dan beberapa bagian sudah di cor semen. Maklum saja, Jogan adalah pantai yang masih relatif baru. Untuk menutupi kekecewaan karena tidak dapat bermain air, dari pantai Jogan wisatawan bisa berkunjung ke pantai Pok Tunggal, Siung, atau Indrayanti (Pulang Sawal) yang relatif cukup dekat dari Jogan.

Bila belum mengetahui tempatnya dengan pasti, saat perjalanan menuju pantai Jogan, sebaiknya didahului dengan bertanya pantai Siung, Indrayanti (Pulang Sawal), atau pantai Sundak terlebih dahulu. Belum semua masyarakat di sekitar Gunung Kidul mengetahui pantai Jogan. Setelah cukup dekat dengan pantai Siung, silakan tanyakan kepada warga sekitar. Pantai Jogan masih satu paket dengan Siung untuk retribusinya. Sedangkan pantai Indrayanti dan Sundak berbeda paket retribusinya. Bila hanya ingin ke Siung dan Jogan, usahakan tidak melalui pos retribusi obyek wisata Sundak-Indrayanti, tentu saja untuk menghindari bayar retribusi dua kali.

Follow Blog and Google Translate

Dalam beberapa hari belakangan ini blog saya mulai terlihat trafik pengunjungnya. Pada awal-awal aktivasi blog ini hanya sedikit sekali pengunjung dalam sehari. Melalui fungsi google tracking saya melihat adanya gelagat hampir 20% dari pengunjung blog (visitor) yang bukan dari crawler dan boot merupakan pengunjung dari luar negeri. Beberapa tulisan saya memang sudah saya tulis dalam bahasa Inggris meski sebenarnya kemampuan bahasa Inggris saya serba kepekso.

Selain karena beberapa tulisan saya yang berbahasa Inggris, ternyata kunjungan wisatawan mancanegara ke blog saya ini juga tak lepas dari relasi dalam ngeblog saya yang sedikit diantaranya memang berasal dari luar negeri. Ada dari negara Russia, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, bahkan dari Israel juga ada. Paling dekat pengunjungnya dari Malaysia yang secara kebahasaan masih bisa dianggap “tahu sama tahu“.

Beberapa diantara pengunjung ada yang memilih subscribe alias berlangganan setiap ada posting baru. Terakhir saat saya menulis posting ini tercatat ada 283 subscriber. Dari nama-nama para follower memang kebanyakan wisatawan lokal (dalam negeri). Angka itu tentu saja saya anggap masih sedikit jika dibandingkan dengan blog-blog lain yang cukup aktif dalam dunia maya. Saya tidak tahu alasan mereka berlangganan, sedangkan saya seringkali minder dalam posting tulisan terlebih saat membaca blog-blog lain yang ada dalam feed agregasi yang menurut saya tulisan mereka itu jauh lebih berkualitas. Entah, hanya Tuhanlah yang Maha Tahu.

Untuk menyiasati supaya database dan aktivitas kirim email ke subscriber tidak terlalu tinggi saya memilih untuk menggunakan jasa salah satu aplikasi pengoptimal feed online. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara saya memilih menggunakan jasa google translate untuk menerjemahkan ke dalam bahasa yang dikehendaki pengunjung.

Untuk berlangganan update blog ini bisa dilakukan dengan klik tulisan Follow di sisi kanan bawah, selanjutnya memasukkan alamat email, klik Sign me up!. Anda akan mendapatkan kiriman email untuk mengkonfirmasi subscribing anda. Untuk berhenti berlangganan bisa dilakukan dengan menuju halaman pengaturan berlangganan. Selanjutnya masukkan alamat email yang telah anda gunakan untuk berlangganan dan klik unsubscribe.

Google translate merupakan layanan dari google untuk menterjemahkan website sesuai dengan bahasa yang dipahami pengunjung. Untuk menggunakan fungsi google translate silakan klik tombol translate/terjemahan yang berada di sisi kanan atas. Selanjutnya akan muncul bar di bagian atas halaman website. Anda bisa mengubah bahasa sesuai dengan yang bisa anda pahami. Tentu saja hasil translate google hanyalah sebatas translate seadanya, tetapi setidaknya bisa sedikit-sedikit dipahami.

Follow dan google translate adalah tools yang digunakan untuk mempermudah akses informasi yang ada di dalam blog sekarlangit ini.